Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh-Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani meninjau sekolah daerah terpencil di Pulo Aceh, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Dalam kegiatan peninjauan kali ini, Laisani ditemani oleh Syahrul Badrudin selaku Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Aceh, Muslem selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Zulkifli selaku Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, serta jajaran dinas tersebut.
Kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh bersama rombongan ini melalui pelabuhan Ulee Lheue menuju pelabuhan Lamteng, Kemukiman Pulo Nasi menggunakan Kapal Motor Nelayan KM Satria Baro.
Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Aceh bersama rombongan menuju SMA Negeri 1 Pulo Aceh yang terletak di gampong Alue Riyeung, Pulo Nasi dan SMA Negeri 2 Pulo Aceh di gampong Blang Situngkoh. Selain meninjau sekolah tersebut, Kadisdik Aceh ini juga menggelar pertemuan dengan dewan guru dan siswa-siswi di sekolah tersebut.
Dalam pertemuan yang dimoderatori Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem, Kadisdik Aceh juga menggelar diskusi antara dewan guru dan siswa-siswi dengan jajaran Dinas Pendidikan Aceh serta Kepala BPSDM Aceh, Syahrul Badrudin.
Pada kesempatan itu, Laisani, turut memberikan motivasi agar putra-putri di daerah terpencil untuk lebih giat lagi melakukan proses belajar mengajar di sekolah.
“Pemerintah Aceh terus berupaya memberikan perhatian khusus untuk daerah-daerah terpencil di seluruh Aceh.Tentunya, perlu adanya fasilitas dan pemenuhan tenaga pendidik yang merata dan berkualitas,” ujar Laisani.
Menurutnya, hal ini sesuai untuk mewujudkan tekad Pemerintah Aceh dalam bidang pendidikan yaitu Aceh Carong, Aceh Teuga dan Aceh Meuadab, akan terlaksana dengan baik.
“Berada di daerah terpencil bukan suatu hambatan untuk kita berkompetensi, melahirkan generasi berkualitas. Intinya, pendidikan di daerah terpencil tidak boleh kalah dengan pendidikan di perkotaan,” tuturnya menyemangati pelajar dan dewan guru di SMA Negeri 1 Pulo Aceh dan SMA Negeri 2 Pulo Aceh.
Ia menyebutkan, bagi putra-putri di Pulo Aceh yang bertekad melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, Pemerintah Aceh menyediakan beasiswa yang diperuntukkan bagi anak yatim piatu dan anak fakir miskin di Aceh.
“Hal ini sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, terkait terobosan 100 hari kerja pada, Jum’at 13 Oktober 2017, yang bahwa Pemerintah Aceh menambah bantuan pendidikan (beasiswa) senilai Rp. 61 miliar lebih (dari sebelumnya Rp.185, 6 miliar menjadi Rp. 247, 5 miliar), yang disalurkan untuk 103.148 anak yatim piatu dan anak fakir miskin di Aceh,” sebutnya.
Muslim juga menerangkan bahwa setiap anak yatim dan fakir miskin akan menerima dana bantuan pendidikan sebanyak Rp. 2,4 juta/tahun, angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 1,8 juta/tahun atau terjadi penambahan Rp. 600 ribu/orang/tahun.[]
Editor: Maisyarah Rita