Beranda Siaran Pers Begini Aksi ESA FKIP Unsyiah Bantu Korban Kebakaran Pasantren Bustanul Huda

Begini Aksi ESA FKIP Unsyiah Bantu Korban Kebakaran Pasantren Bustanul Huda

BERBAGI
Penggalangan dana untuk korban kebakaran Pesantren Bustanul Huda, Aceh Timur oleh ESA FKIP Unsyiah. (Dok. Panitia).

Siaran Pers | DETaK

Banda Aceh –  Mahasiswa yang tergabung dalam English Student Association (ESA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melakukan penggalangan dana untuk korban kebakaran di Pesantren Bustanul Huda, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur yang terjadi beberapa waktu lalu.

Penggalangan dana tersebut dilakukan selama beberpa hari kedepan yang telah dimulai sejak  1 November 2017 lalu. Dalam melakukan penggalangan dana tersebut, mahasiswa terjun langsung ke jalan dan mendirikan posko di Simpang Jam Taman Sari.

Iklan Souvenir DETaK

Selain itu, mereka juga menerima bantuan dalam bentuk barang, pakaian alat-alat dapur, dan barang-barang lainnya yang dinilai dibutuhkan korban kebakaran.

Ketua umum ESA FKIP Unsyiah, Ikhsan mengatakan bahwa kegiatan yang bertujuan untuk menolong sesama yang sedang membutuhkan merupakan kewajiban baik sebagai mahasiswa maupun sebagai umat muslim.

“Sudah menjadi tugas kami sebagai mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial ini sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, apalagi kita sebagai umat muslim sudah sewajarnya untuk saling membantu ketika ada saudara-saudara kita yang memang membutuhkan ulur tangan dari kita. Semoga dengan bantuan yang tidak seberapa ini nantinya dapat meringankan beban saudara-saudara kita disana,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, kebakaran yang terjadi di pesantren Bustanul Huda atau lebih dikenal dengan sebutan Dayah Abu Paya Pasi Kecamatan Julok-Aceh Timur pada Minggu 29 Oktober 2017 lalu telah menghanguskan 13 unit rumah dewan guru di pesantren tersebut.

Musibah ini diduga terjadi karena adanya korslet arus pendek. Tidak ada korban nyawa dalam insiden tersebut, namun kerugian ditaksirkan mencapai ratusan juta rupiah, barang-barang beharga seperti laptop, kitab-kitab, uang tunai dan harta benda lainnya ludes dilalap sijago merah.[]

Editor: Dhenok Megawuladari