Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Gema suara sirene Ambulance mewarnai halaman jalan depan komplek perumahan dokter RSUDZA. Ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK Unsyiah) tampak sibuk melakukan upaya penyelamatan korban dan pemberian bantuan medis kepada korban banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut. Beberapa tim penolong dengan sigap memberikan pertolongan pertama (fisrt aid), evakuasi korban, melakukan triage, field hospital, dan proses identifikasi korban yang tewas oleh tim DVI (Disaster Victim Identification). Minggu, 9 Oktober 2016.
Kejadian ini sebenarnya merupakan bagian dari simulasi pelaksanaan “Disaster Day”, simulasi tanggap darurat bencana yang telah dipersiapkan sedemikian rupa oleh tim panitia yang terdiri dari dosen dan staf FK Unsyiah. “Disaster Day” merupakan kegiatan dari Blok Disaster Management yang wajib diikuti oleh mahasiswa program studi Pendidikan Dokter angkatan 2013 FK Unsyiah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah skill tentang upaya penanganan korban saat bencana terjadi serta meningkatkan kewaspadaan akan bencana.
Koordinator kegiatan ini mengatakan bahwa simulasi tentang kebencanaan ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran Unsyiah. Dalam hal ini Fakultas Kedokteran Unsyiah menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kebencanaan, sehingga kami menyusun kurikulum khusus yang bernama “Disaster Management”, apalagi Aceh dikenal sebagai daerah yang sangat rentan untuk terkena bencana
Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua Komite Nasional Pengabdian Profesi dan Tanggap Darurat Bencana Pengurus Besar-Ikatan Dokter Indonesia (KNPPTDB-PB-IDI) yaitu Dr. Sukwanto Gamalyono, MARS. “harapannya kegiatan ini terlaksana secara berkesinambungan, demi menciptakan relawan-relawan bencana yang tanggap dari kalangan tenaga medis khususnya kalangan dokter” Ujar Sukwanto Gamalyono.
Dia turut mengapresiasi Fakultas Kedokteran Unsyiah yang merupakan salah satu dari dua Fakultas Kedokteran yang ada di Indonesia yang merancang kurikulum khusus tentang kebencanaan. Kegiatan ini berakhir dengan refleksi bersama antara mahasiswa dengan seluruh instruktur yang terlibat di dalam kegiatan ini.[]
Editor: Cut Meliana