Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Perubahan status IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry merupakan cita-cita bersama seluruh masyarakat Aceh dan pihak DPRA dengan antusias mendukung percepatan terwujudnya keinginan mulai tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRA, Drs. H. Sulaiman Abda dalam audiensi Pimpinan IAIN Ar-Raniry dengan Pimpinan DPRA, Senin (20/02/2012) di Ruang Rapat Bagian Anggaran DPRA Banda Aceh.
Drs. H. Sulaiman Abda menambahkan kehadiran Universitas Islam di Aceh akan membawa dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan dan merupakan suatu harapan bersama seluruh komponen masyarakat Aceh.
“Secara prinsip kita mendukung sepenuhnya apa yang telah dilakukan IAIN untuk peningkatan status ini. Disamping rekomendasi, bersama Komisi E DPRA, kami juga akan mengupayakan dana bagi percepatan perubahan status dimaksud,” ungkap Sulaiman.
Wakil Ketua DPRA juga menambahkan pihaknya akan mendampingi pimpinan IAIN secara bersama-sama melakukan audiensi dengan pihak DPR RI dan Kementerian Agama serta instansi lainnya di pusat untuk memuluskan usaha perubahan ini. “Agar proses peningkatan status ini dapat terwujud secepatnya.”
Sementara itu, Rektor IAIN Ar-Raniry, Prof. Drs. H. Farid Wajid Ibrahim, MA, menyambut positif dan terima kasih atas dukungan yang diberikan lembaga legislatif Aceh dalam hal percepatan perubahan status IAIN A-Raniry menjadi UIN Ar-Raniry.
Farid menambahkan, alasan perubahan status ini didorong dengan banyak masukan masyarakat umum untuk pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia disamping adanya integrasi ilmu antara umum dan agama. “Nantinya kita belajar ilmu umum seperti teknik, fisika, matematika, biologi, kesejahteraan sosial, dan ilmu umum lainnya,” ungkapnya.
Rektor menyinggung bahwa dengan perubahan status IAIN menjadi UIN, akan mampu memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat terhadap peningkatan kualitas lulusan yang bukan hanya mampu memiliki kompetensi kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Lulusan perguruan tinggi bukan hanya mampu menguasai sain dan teknologi semata, tetapi juga menguasai aspek-aspek moral keagamaan yang terintegrasi dalam ilmu tersebut.
Selain Rektor, juga hadir dalam audiensi diantaranya Purek I (Prof. Drs. H. Amirul Hadi, MA., Ph.D), Purek II (Drs. Luthfi Aunie, MA.) Purek III (Drs. H. Soufyan Ibrahim, M.Ag) Kepala Biro AU (Drs. Mukhsin Ismail) dan Kepala Biro Akademik (Dr. Muhammad Nasir, M.Hum), serta beberapa orang anggota tim konversi UIN Ar-Raniry. Sedangkan dari pihak DPRA, Wakil Ketua DPRA dan sejumlah anggota Komis E yang membidangi bidang pendidikan []