Belum Berpuisi
Oleh: Fira Al Haura
Cantik sekali rupawan mata bintang
di sudut warung kopi itu
hanya ada pena yang terlukis di bibirnya
baru saja ia terluka karena kopi pahit
tapi sebentar saja ia akan musnah
menguap dalam kepul asap
berpuisi pula dia menunggu kematian
tak ada noktah kecil yang berpijar
sayang sekali sayang,
walau belum matipun, aku juga
belum berpuisi
Banda Aceh, 21 April 2012
Masihkah bercerita?
Masihkah kau bercerita tentang puisi yang
ditulis di atas batu nisan?
tentang tawa yang memberi bangkai
tentang manis menggelap pantai
mungkin saja angin tak berhenti di pucuk
cemara mendaki pasir berputih yang
dalam semakin pengap
tapi masih ada harapan
apakah kau masih bercerita tentang
sejarah menulis itu Aceh?
Banda Aceh, 22 April 2012
Gadis Paris
Musim dingin yang sepi, gelisah
turun berjinjit dari Eiffel
dari sajak Seine mengalir ada yang
senantiasa bertanya,
air matanya buih layak cahaya.
Musim dingin yang sepi, senandung
bayang-bayang kemelut
berdusta rahasia Da Vinci Code
berkelebat kabut
seusai cemas kelu danau
cemara meronta, kau.
Ialah bar bir gadis-gadis
disetubuhi para pelukis.
Banda Aceh, 10 November 2012
Fira Alhaura adalah nama pena dari Shiti Maghfira.
Pegiat di Komunitas Jeuneurob
Masih adakah?
Oleh: Vivi Aramie
Pada langit yang tak mampu lagi kupegang
Masih adakah harapan untuk ku melihat terang?
Ceritaku tak dapat lagi kupajang.
Karna mimpiku telah usang..
Duhai bintang..
Masih adakah rindumu untukku diujung jalan?
Masih adakah penantianmu untukku yang tak jua usang?
Masihkah ada segores cerita tentangku dilukisan malam atau siang?
Yang kau pajang disetiap sunyi yang membayang.
Aku menggambang.
Pada waktu yang tak jua diam.
Aku terdiam disetiap hembusan angin malam.
Karna aku sekarang karam!
Vivie Aramie lahir di Sampaimah, 21 Mei 1992. Berdomisili di Banda Aceh.