Puisi | DETaK
oleh: Muarrief Rahmat
Kepada Tuhan kamu ajak berlindung
Kepada setan kamu melarangku mendekatinya
Aku terus kabur dari perintah-Mu
Aku justru dekat dengan larang-Mu
Seraya kamu berujar itulah durjana
Engkau telah berbuat jahanam
Begitu kamu beri anggap kepadaku
Malam larut kamu berdoa,
Kala Subuh kau menjadi imam
Satu kampung malah
Waktu Dhuha engkau tengadahkan tanganmu,
Engkau harap berezeki mulia hari ini.
Tetapi, burukku tak selalu
Engkau menamparku ketika Aku tebar senyum kepada Al Masih
Engkau perlu mengajari mulut dan tanganmu
Lagipula jiwamu.
Penulis adalah Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Bimbingan dan Konseling Unsyiah, pegiat di Koloni Sastra Siku Kamar (KoSaSKam).
Editor: Riyanti Herlita