Puisi | DETaK
Kita berdiam dalam guyuran hujan
Menyimak hikmat lagu hujan
Mendengarkan irama katak memanjatkan doa
Membiarkan tiap tetes air yang mengalir
menghanyutkan semua keping patah
Yang lama tertahan di pelupuk matamu
Ah, rasanya
Dingin ini pelan-pelan menyembuhkan
Sayat-sayat, gores-gores
Yang tertoreh dengan tinta kasih paling pedih
Kau menatapku
Dalam basah paling resah
Kau akhirnya berkata,
“Di kubang bimbang, aku terbenam”
Turut kukubur juga
Pucuk-pucuk kembang
Yang tak sempat mekar
Ah, jangan kau lihat
Ini tak akan pernah jadi karangan
Sudah layu, sudah busuk
Maafkan aku yang rusak
Biar aku saja
Dalam hujan yang begitu lama ini
Kudekap erat bayang-bayang
Dari jiwamu yang telah pergi sebelum hujan turun
Desember, 2019.
Penulis bernama Nur Rizka Alfira Husna. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala.
Editor: Nada Ariqah