Puisi | DETaK
Oleh Isvani
Hidup kami kembali terusik
Hidup kami Kembali dihantui
Hantu-hantu itu kembali gentayangan
Hidup kami kini
Bak puluhan tahun silam
Pemberitaan dimana-dimana
Mengabarkan tentang tanah ini
Tanah rebutan antar sesama
Tanah dimana negeri ini berdiri
Hingga kini
Jangan permainankan tanah kami
Jangan gadaikan tanah kami
Demi kekuasaan
Demi isi perut belaka
Biarkan damai hadir diantara kami
Damai Kami sedang tumbuh Kembangnya
Ibarat gadis perawan
Begitulah damai kami
Jangan perkosa damai kami
Jangan renggut keperawanan damai kami
Biarkan ia tumbuh dewasa
Biarkan ia hadir bersama kami
Disini, ditanah kecil
Namun besar pengorbanannya
Apakah kami ini pembunuh?
Apakah nenek buyut kami pembunuh?
Apakah cucu-cucu kami kelak akan jadi pembunuh?
Biarkan Damai Itu hidup dalam kehidupan kami
Kini dan sampai kami semua telah menutup mata
Menghadap sang illahi
Banda Aceh, April 2015
Penulis adalah mahasiswa Psikologi dan Fakultas Hukum Unsyiah yang bergiat di bidang seni dan sastra. Mahasiswa yang lahir di Nisam Aceh utara ini kini menetap di Banda Aceh.
Editor: Riska Iwantoni