Solidaritas Perempuan Aceh Tolak Proyek REDD
Cut Lusi Khairun Nisak | DETaK
Banda Aceh – Pengadaan proyek Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD) terhadap perubahan iklim mendapat penolakan keras dari berbagai LSM di Indonesia, salah satunya LSM Solidaritas Perempuan Aceh yang disampaikan dalam konferensi pers, Sabtu (30/6/2012) di Aula VIP Pak Ulis Lamnyong, Banda Aceh.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah awak media tersebut, para pejuang hak perempuan itu menjelaskan, perempuan tidak mendapatkan informasi apapun mengenai proyek REDD+, padahal hutan juga memiliki makna untuk kehidupan perempuan.
“Selama ini yang diajak berdiskusi tetang REDD+ hanya laki-laki, sementara perempuan tidak pernah mendapatkan informasi, diajak diskusi, bahkan diminta persetujuan untuk pelaksanaan proyek di wilayah mereka,” ujar Maifa Yetti, salah seorang koordinator program solidaritas perempuan.
Selain itu juga hadir Arifsyah M. Nasution, aktivis Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA), mereka mendesak pemerintah untuk segera membangun standar perlindungan perempuan dalam proyek iklim.
“Memuat prinsip keterbukaan informasi, konsultasi serta persetujuan pengajuan keluhan, keselamatan dan keamanan, sehingga hak-hak perempuan tetap terlindungi,” tutup Maifa.[]
Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=5715