Redaksi detak-unsyiah.com menerima sumbangan tulisan dari mahasiswa atau kalangan umum. Setiap tulisan dapat dikirim ke email [email protected] dengan disertai identitas penulis. Terima Kasih
Karya: Mutia Afnida Kau bukanlah seorang anak kecil Dan kau juga bukan orang dewasa Sikap ramah tamahmu kepada semua orang Membuat kau menjadi mudah dikenal Hatimu bagaikan sebuah baja Hingga kau mampu Untuk menerjang kerasnya kehidupan Dan bertahan di tengah derasnya ombak Benteng pertahananmu sangatlah kuat Hingga mampu merobohkan semua ocehan yang melecehkanmu Akan tetapi dibalik itu semua Terdapat... Read more »
Karya: Nasrul Hadi Anak rantauan pulang Yang dulu pergi dengan kata ‘segan bergalah hanyut rantau’ Jutaan harapan, ingin kembali dengan sukses serta kehormatan Tak mau rapun tetapi berjiwa besar Anak rantauan pulang harapan tak putus sampai jerat serentak Tak mau merenyah, enggan gelisah, dan penuh asa Ingin seolah arzak Anak rantauan pulang Lama berlabuh dikesesakan metropolitan untuk berdagang... Read more »
Dibalik gemerlapnya malam Ada sesuatu yang kelam dibaliknya Sinaran lampu-lampu jalan di tengah kesunyian Menjadi teman dustanya malam Saat mereka telah kembali ke istana boneka Mulai bermain dan menata bonekanya Malamku malam tanpa istana Hanya malam kelam Tanpa mereka yang menyayangi Aku belum lupa, ini tanahku Belum lupa ini tanah tempatku Tidak dusta aku mencinta Tapi aku di jadikan... Read more »
Hilang Karya : Ricky Syah R Angin berhempus menerpa tubuh. Membuat sang roma berdiri paksa. Dingin, Sepi, Dan, bulan di atas sana tersungging hebat di balik awan. seakan bicara, “lihatlah anak manusia itu, sendiri di sudut danau hati. Apa yang ia lakukan di sana? Mungkin merindukan sesuatu.” Sambil tertawa ia hilang. ditelan awan hitam. Dan, aku. Menatap pilu bayangan keramaian,... Read more »
Belum Berpuisi Oleh: Fira Al Haura Cantik sekali rupawan mata bintang di sudut warung kopi itu hanya ada pena yang terlukis di bibirnya baru saja ia terluka karena kopi pahit tapi sebentar saja ia akan musnah menguap dalam kepul asap berpuisi pula dia menunggu kematian tak ada noktah kecil yang berpijar sayang sekali sayang, walau belum matipun, aku... Read more »
Bukan Lagi Rindu Bukan hati tak bersahabat Tapi rasa kadang tak tersenyum Hingga semua terasa hampa Tanpa kata, tanpa tanya Hingga jawaban adalah fatamorgana Dan cinta kini sirna Dan semua menjadi lupa Biar semua pergi berlalu Karna kini, cinta bukan cita Bahkan dikenang juga tiada Lalu, Biarkan waktu menjawab sendu Mendendangkan lirik tanpa lagu Dan kau, Adalah masa lalu Yang... Read more »
Saat Sesat Aku belum punya kompas dalam genggaman. Kucari arah Tuhan. Sia sia Ketika kudapati diriku terbawa Angin semakin ke tenggara. Kuakui dosa benar-benar perkasa! Isyarah Daun Ketika kudapati suara berdenging-denging di telingaku, Aku yakin ada seseorang yang sedang bertemu kematian. Lalu daun namanya gugur dan menimpa daun namaku. Malin kundang Millenium : Delvi Adri Kemarin ibu... Read more »
Pelangi di Ujung Cerita Aku melihat suasananya Berbagai derita yang mendera Namun engkau tetap tabah Tebar senyuman dalam luka Di ufuk sana kau menangis Mengingat ia yang masih bocah Sedang mereka jua bersedih Melihat engkau di pilih perih Sekian telah berlalu Dirimu masih begitu Tak kau hirau tubuhmu yang telah layu Karna kau yakin Tuhan bersamamu Dan juga yakin pelangi... Read more »
Kesederhanaan laksana isyarat keindahan melambai acap disapa angin diiringi seruan suci disaksikan makhluk lain kala senja berpamitan petang menggantikan Momen itu sungguh sayang dilewatkan momen itu acap kita bercumbu dengan Tuhan Sungguh memoar syahdu yang selalu kurindu kala mentari terbangun kala mentari melotot kala bulan bintang menguasai langit Momen itu peraduan mesra antara ilalang, petang, dan Tuhan Cut Atthahirah Pegiat... Read more »
Jerit Batin Rerumput bersiul, membelah fatamorgana daya tipu menarik rangsang perih mengindap di sekujur tubuh tergeletak dalam hampar rerumput Hampar menuai kalut kelam semerbak ditikam sembilu menjalar ke seluruh tubuh getar penawa resah itu yang kukabarkan pada angin Tatkala angin nyelinap dengan sendiri sejenak berhembus kian pupus ia pada masanya hanya kenangan tinggal luka kian membekas Ulee Kareng, 23 Oktober... Read more »