Nurul Fajriyani | DETaK
Darussalam- “Program Kerja (Proker) himpunan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) apabila tidak sejalan dengan profesi, maka tidak akan didanai.”
Hal tersebut disampaikan oleh Syafruddin, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP saat dihubungi detakusk.com via Whatsapp. Selasa, 3 April 2018.
Berdasarkan penuturannya, apabila terdapat kegiatan dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa), yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang tidak sesuai dengan kiprah dan keselarasan, maka tidak akan didanai.
“Silahkan dilaksanakan, tetapi lebih diutamakan pendanaan untuk kegiatan yang selaras dan juga kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi mahasiswa. Namun, proposal yang diajukan tidak semua didanai dan ada beberapa kegiatan yang sesuai yang didanai dan ada juga tidak, tetapi dapat mencari sumber pendanaan dari sponsor lain. Hal ini kami lakukan agar kegiatan dari Ormawa tersebut bisa membantu Unsyiah dalam menaikkan peringkat kegiatan kemahasiswaannya,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa apa yang diterapkannya sesuai dengan arahan Wakil Rektor (WR) III pada rapat Wakil Dekan, agar lebih selektif dalam memilih kegiatan yang diadakan oleh Ormawa kampus.
Sementara itu, T. M. Azha Ridha yang merupakan ketua Himpunan Teknologi Hasil Pertanian (Himatekh) mengatakan bahwa sejauh ini ada beberapa kegiatan himpunannya yang tidak didanai.
“Selama saya menjabat sebagai ketua himpunan, ada beberapa kegiatan yang diadakan oleh Himatekh yang proposalnya ditolak, misalnya seperti pelatihan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Desain Grafis, dan kegiatan Himatekh Peduli Pantai. Namun, saya berharap ke depannya jika memang proker kami kemarin ditolak karena alasan tidak sesuai dengan profesi, maka kami terima. Akan tetapi, sebaiknya proker ke depannya ditentukan oleh pihak dekan sehingga Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang mereka inginkan, kemudian baru pihak HMJ yang akan melaksanakannya sehingga tidak akan terjadi masalah lagi,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Alfin Siddiq, Ketua Himpunan Sosial Ekonomi Pertanian (Himasep) ini mengungkapkan bahwa selama menjabat sebagai Ketua himpunan, tidak ada kendala apapun terkait dengan dana.
“Sejauh ini selama saya menjabat ada beberapa program yang mendapatkan dana seperti kegiatan Upgrading, Sepak Bola Kekeluargaan, dan Buka Puasa Bersama,” jelasnya.
Alfin juga menambahkan bahwa sejauh ini program yang dilakukan selalu didanai karena program yang dilakukan oleh himpunannya bersifat kekeluargaan dan juga meningkatkan prestasi seperti ajang olahraga antar angkatan yang tentunya bermanfaat. Akan tetapi, ada juga kegiatan lainnya seperti lomba essai pembangunan pertanian yang tentunya selaras dengan profesinya kini.
Muhammad Fajar, Ketua Himpunan Teknik Pertanian (HIMATETA) menjelaskan bahwa ada beberapa program yang disetujui dan ada yang ditolak.
“Ada program kami yang disetujui seperti Konservasi Bakau dan ada juga yang ditolak oleh pihak dekanan seperti Pelatihan PKM dikarenakan program itu akan dibuat oleh pihak dekanan. Namun, kami berharap agar ke depannya pihak dekan tidak membatasi langkah pergerakan dari kegiatan HMJ maupun UKM yang ada di Fakultas Pertanian,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa sangat disayangkan jika program yang sudah direncanakan dengan baik dan tujuan kedepannya berdampak positif, terutama bagi mahasiswa sendiri, namun ujungnya tidak bisa terlaksanakan dengan lancar karena ada hambatan terutama mengenai pendanaan.[]
Editor: Herry Anugerah