Cut Siti Raihan | DETaK
Darussalam- Pelaksanaan tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun 2020 akan dimulai pada 30 Maret 2020. Namun, ada beberapa perubahan yang telah ditetapkan terkait kebijakan UTBK pada tahun ini. Jika sebelumnya terdapat pemberitahuan bahwa UTBK hanya dilakukan sekali, tetapi terdapat perubahan bahwa pelaksaan tes kembali akan dilakukan dua kali seperti tahun 2019 lalu.
Perubahan ini didasari karena adanya beberapa pertimbangan oleh pihak-pihak terkait mengingat tes yang hanya diperbolehkan diikuti sekali kurang memberikan peluang bagi calon mahasiswa. Sehingga, ada kebijakan baru yang diputuskan untuk membuka peluang lebih besar kepada mahasiswa baru di tahun 2020.
Chairil Munawir, selaku Kepala Humas Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), saat ditemui oleh tim detak-unsyiah.com pada Senin, 16 Maret 2020, membenarkan hal tersebut. Perubahan itu dibuat dikarenakan adanya kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai pelaksaan tes sebanyak dua kali.
“Setelah wawancara kemarin, ada kebijakan terbaru dari pemerintah, salah satunya peraturan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan bahwa proses masuk perguruan tinggi itu paling banyak dua kali. Jadi itu kan harus diakomodir, makanya dibukalah dua kali supaya tidak menyalahi aturan yang sudah dibuat, istilahnya diberi kesempatan kedua. Awalnya memang benar tidak ada, tetapi ini adalah kebijakan terbaru dari LTMPT,” jelasnya.
Kebijakan ini menandakan sistem tes UTBK akan kembali lagi seperti tahun sebelumnya. Namun, ada sedikit perbedaan dengan tahun 2019 terkait dengan proses atau jalur penerimaan mahasiswa melalui jalur SBMPTN ini.
“Kalau tahun lalu itu kan memang dibuka dua kali karena tidak ada pilihan bidang campuran (Soshum-Saintek), yang ada hanya saintek dan soshum saja. Jadi kalau ada mahasiswa baru yang mau pilih satu bidang di saintek dan satu bidang di soshum dia harus ikut dua kali. Tetapi, kalau tahun ini sudah dibuka bidang campuran, jadi ada saintek, soshum, dan campuran. Makanya di awal-awal itu tidak dibuat tes dua kali, kalau mau ikut di dua bidang sekaligus, langsung bisa ambil bidang pilihan campuran,” lanjut Chairil.
Selain itu, pada tahun ini jika ingin mengikuti tes sebanyak dua kali harus memilih bidang yang sama kedua-duanya. Kemudian, baru ditentukan kelulusan berdasarkan nilai tertinggi antara dua tes tersebut.
“Tahun ini kalau pertama ikut tes soshum maka yang kedua juga harus ikut soshum, begitu pula sebaliknya. Karena untuk apa dia ikut soshum kalau keduanya ikut saintek, lebih baik langsung ikut yang campuran saja, lebih murah biayanya sebesar Rp300.000. Kalau ikut dua kali biayanya menjadi Rp400.000, tapi ini kan kalau merasa nilainya kurang puas, mau coba sekali lagi boleh, tapi bidang yang sama. Nanti dipilihnya nilai yang paling tinggi dari kedua tes itu,” ujarnya.
Menjelang pelaksanaan tes yang semakin dekat dan diwarnai dengan virus corona, Chairil mengaku sampai saat ini belum memperoleh pemberitahuan atau surat keputusan apapun dari pemerintah pusat.
“Kan sekarang ada aturan tentang larangan perkumpulan orang-orang, nah tes UTBK kan nanti juga bakalan terdapat perkumpulan, sama halnya seperti kuliah juga kan. Tetapi saya belum bisa memastikan apakah pelaksanaan tes akan diundur atau tidak. Mungkin sedang dipikirkan, tapi sampai hari ini belum ada pemberitahuan apa-apa,” pungkasnya. []
Editor: Dhea Ameliana Asifa