Tajul Ula | DETaK
Darussalam – Strategi “Speed Game” dengan transisi yang cepat dan mengandalkan pass break yang diterapkan tim Basket Putra DKI Jakarta berhasil membuat mereka merengkuh emas di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIV 2015 setelah mengalahkan Banten dengan skor 62-83.
“Dengan strategi seperti itu, gak ada kesempatan buat mereka (Banten) defend,” ungkap Rifky Alyono, usai pertandingan di gedung Gelanggang Mahasiswa Prof. A. Madjid Ibrahim, Jumat, 20 November 2015.
Selain itu Rifky mengatakan, ia mengarahkan anak didiknya untuk mengandalkan tembakan three point dan hal tersebut cukup bekerja, delapan three point berhasil dimasukkan punggawanya tersebut dimana Prastawa Andakara menjadi bintang pada laga tersebut dengan memasukkan enam kali three point dari 12 kali percobaan.
Selama pertandingan berjalan terlihat Prastawa cukup berperan membawa kemenangan bagi tim DKI Jakarta, dari keseluruhan poin (83) yang berhasil dimasukkan anak-anak DKI, Prastawa menyumbang 40 poin.
Strategi yang diusung oleh pelatih yang telah membawa Jakarta tiga kali meraih emas di ajang POMNAS ini dalam menghadapi Banten bukan tanpa alasan, ia mengatakan dalam mengatur strategi tersebut dirinya sudah beberapa kali melihat cara bermain tim Banten dan menganalisa kekurangan dan kelebihan dari tim lawannya tersebut.
“Alhamdulillah strategi saya cukup berjalan dalam pertandingan dan kami bisa leading dari awal hingga akhir,”ungkap Rifky.
Namun terlepas semua itu, Rifky mengatakan kekompakan yang ada pada timnya lah yang membuat mereka berhasil dan lebih kuat dari tahun sebelumnya.
Dalam pertandingan final tersebut anak-anak Jakarta sukses terus memimpin dari quarter pertama hingga kuarter empat, dimana pada kuarter satu DKI memimpin 14-21, quarter dua 30-46, quarter ketiga 50-66 dan diakhiri quarter empat 62-83.
“Lawan kami ini (Banten) paling sulit yang kami hadapi selama turnamen ini, tapi karena kami saling percaya dan solid sesama tim jadi kami tetap fight aja,” ucap Tamara Rahul, kapten tim basket putra DKI Jakarta.
Rahul pun bersyukur atas kemenangan timnya dan berharap dapat meraih medali emas kembali pada ajang-ajang lainnya ke depan.
Gelar juara ini menjadi yang ketiga kalinya bagi tim basket putra DKI Jakarta setelah sebelumnya pada tahun 2011 di Batam, 2013 di Yogyakarta, dan tahun 2015 ini di Aceh. Praktis bagi tim basket putra DKI Jakarta ini, mereka berhak mewakili Indonesia di ajang Asean University Games (AUG) 2016 mendatang.
“Kami berharap AUG di Singapura nanti, kami bisa mempertahankan gelar yang tahun lalu kami raih dimana tahun lalu kami juara setelah 20 tahun tidak pernah juara,” pungkas Rifky yang sudah melatih tim basket putra DKI Jakarta selama lima tahun.[]
Editor: Riska Iwantoni