Beranda Headline Rektor Unsyiah: Wacana Perbesar PISTON CUP ke Tingkat Kotamadya

Rektor Unsyiah: Wacana Perbesar PISTON CUP ke Tingkat Kotamadya

BERBAGI
Rektor Unsyiah hadir dan berfoto bersama tim Alumni Fakultas Teknik yang menjadi juara 1 Piston Cup XXXII, Sabtu, 13/05/2017. (Foto:Mohammad Adzannie Bessania/DETaK).

 

Mohammad Adzannie Bessania | DETaK

Darussalam – Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, berencana akan memperbesar pertandingan Piston Cup ke tingkat Kotamadya Banda Aceh dalam beberapa tahun mendatang menjadi pertandingan antar universitas.

Iklan Souvenir DETaK

Rektor menyampaikan hal tersebut saat mengisi kata sambutan di acara penutupan acara Piston Cup XXXII di Lapangan Gelanggang Mahasiswa Unsyiah, Sabtu, 13 Mei 2017.

“Kita perbesar. Saya tidak tahu, beberapa tahun yang akan datang kita perbesar menjadi seluruh Kotamadya Banda Aceh antar universitas. Jadi nantinya kita tingkatkan menjadi  agenda universitas,” ujarnya saat memberi kata sambutan di pertandingan yang diselenggarakan oleh jurusan Teknik Mesin Unsyiah tersebut.

Ia mengapresiasi kinerja panitia yang telah menyukseskan acara Piston Cup yang ke-32 ini karena menurutnya bukan hal mudah untuk mengadakan pertandingan tersebut tiap tahunnya.

“Piston Cup pertama itu hanya untuk jurusan Teknik Mesin tahun 1984, panitianya angkatan 1981. Setiap tahun panitianya (per) angkatan. Mudah-mudahan tiap tahunnya berkembang. (kini) Bukan lagi di jurusan, fakultas, tetapi sudah di universitas dan alumni sekaligus,” tambah Samsul Rizal yang juga alumni Teknik Mesin Unsyiah ini.

Disamping itu, tim Alumni Fakultas Teknik Unsyiah berhasil meraih juara pertama dalam ajang Piston Cup yang ke-32 dengan membawa pulang Piala Bergilir, Piala Piston, serta uang tunai sebesar 3,5 juta rupiah.

Mereka berhasil mengalahkan tim Himpunan Mahasiswa Pendidikan Olahraga (HIMADIRGA) dengan skor 2-0, yang bertemu di Final Piston Cup sebelum acara penutupan berlangsung.

Salah satu pemain dari tim Alumni Fakultas Teknik, Haris, mengatakan timnya berasal dari angkatan 1998 sampai 2011. Ia mengaku tidak percaya timnya memperoleh gelar juara yang keempat kalinya.

“Ini ngumpul semua., pokoknya main hepi aja. Tiba-tiba tanpa target jadi juara,” lanjutnya.

Pelatih HIMADIRGA,  Zaki Fuadi,  mengaku emosi pemain menjadi kendala saat mengikuti laga final melawan tim Alumni Fakultas Teknik. Hal tersebut disebabkan oleh kontak fisik antar pemain ketika pertandingan berlangsung.

“Namanya juga pemain bola, ada yang namanya kontak fisik. Itu sudah biasa (terjadi), tapi pemain bola tidak bagus bermain kontak fisik karena dinilai sama orang kita terlalu jelek. Tapi apa boleh buat, itulah pertandingan sepakbola,” katanya.[]

Editor: Dhenok Megawulandari