QURRATA’AYUNI ? DETaK
Darusalam– Pada dasarnya ujian berbasis seperti Computer Based Test (CBT) memiliki kesamaan Paper Based Test (PBT), namun miliki perbedanya terdapat pada media yang digunakan. Selasa, 16 Mei 2017.
“Ketika mendaftar pada website SBMPTN peserta diberikan opsi PBT atau CBT, tergantung pada pilihan mereka.” jelas Taufiq selaku panitia pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017.
Ia juga menegaskan bahwa peminat dari CBT sangat tinggi. “Animo dari mereka seperti berebut untuk memilih CBT, karena kuotanya masih terbatas, jadi mereka berebut untuk mendapatkan CBT, kalau tidak terpaksa mengambil PBT.Siapa cepat dia yang dapat,”jelasnya.
“CBT menggunakan sistem First come, first serve. Jadi peserta mengikuti ujian berdasarkan siapa yang duluan pilih pada saat pendaftaran, jadi di ruangan tidak dipisahkan berdasarkan Saintek, Soshum,dan IPC,” Sambungnya.
Kita semua centralize. Kita menggunakan sistem satu dari Ujian SBMPTN tetapi didukung oleh beberapa server.
Ia menambahkan bahwa soalnya juga di enskripsikan, ketika memasuki ruangan pengawas memberi PIN untuk peserta ujian, lalu setelah peserta mengisi nomor peserta maka secara otomatis data mereka akan muncul.
“Dan ini memudahkan pengawas untuk meminimalisir peserta yang salah ruangan merujuk pada foto yang muncul dari data tersebut. Selanjutnya soalnya akan muncul sesuai pilihan peserta saat mendaftar. Diberikan waktu latihan 10 menit, dan itu tidak di skip.
Jika sudah selesai atau peserta sudah merasa puas dan cukup atas jawabanya, dengan meng-klik selesai secara otomatister-logout dari sistem. Tetapi peserta tidak diizinkan keluar dari ruangan.
Hal lain yang membedakan tidak ada scan dan validasi lembar jawaban, karena tidak media yang digunakan tidak berwujud fisik.
Editor: Mutia Dara Authari
