Cut Lusi Chairun Nisak | DETaK
Darussalam – Seratusan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMM) demo di depan Biro Rektorat Unsyiah. Koordinator aksi, Agam Mustafa mengatakan, mereka menuntut Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, menindak tegas tidakan premanisme di Unsyiah dan kembali melaksanakan pemilihan raya (pemira) secara demokratis, aman, dan tanpa intimidasi.
“Saya berharap rektorat jangan ciut dengan intimidasi gaya preman, laksanakan pemira dengan segera tanpa intimidasi aman dan demokrasi. Mahasiswa juga harus cerdas jangan mau diintimidasi untuk menggunakan hak pilihnya,” kata Agam Mustafa, koodinator aksi, Jumat (7/12/2012).
Demo yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 11.15.Wib itu, merupakan bentuk protes mereka terkait tuntutan Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang menganggap sidang umum cacat hukum.
Menurutnya, jika sidang umum dikatakan cacat hukum oleh Forum BEM dan DPM sah saja, tapi tidak ada hukum yang mengatur mengenai lamanya sidang umum itu. “Mau satu bulan, jika belum ketemu ya masih saja SU (sidang umum) namanya,” kata Agam.
“Saya berharap rektorat jangan ciut dengan intimidasi gaya preman, laksanakan pemira dengan segera tanpa intimidasi aman dan demokrasi. Mahasiswa juga harus cerdas jangan mau diintimidasi untuk menggunakan hak pilihnya,” tuturnya.
Massa yang berdemo di gedung biro rektorat Unsyiah tersebut akhirnya ditemui langsung oleh Pembantu Rektor III Unsyiah, Rusli Yusuf . Ia menilai bahwa organisasi kampus tidak punya kekuatan apapun untuk mengatur. “Nanti kita buat negosiasi, kita buat proses, hingga mahasiswa Unsyiah mampu berdemokrasi secara aman dan damai,” ujar Rusli.[]