Beranda Headline Lawan Paham Komunis Melalui Pemutaran Film G30S PKI

Lawan Paham Komunis Melalui Pemutaran Film G30S PKI

BERBAGI
Suasana saat pemutaran film G30S/ PKI di AAC Dayan Dawood Unsyiah (Devy Alya Pratama/DETaK)

Devy Alya Pratama | DETaK

Darussalam – Pemutaran film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI)  yang dilaksanakan di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah mendapat apresiasi yang baik. Terlihat dari banyaknya mahasiswa yang antusias terhadap kegiatan tersebut.

Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala, Alfiansyah Yulianur menyampaikan bahwa tujuan pemutaran film ini selain memberikan pengetahuan pada generasi muda, juga untuk mengenang sejarah Indonesia. Melalui pemutaran film tersebut, ia mengharapkan agar generasi masa depan mampu menangkal sedini mungkin, dengan tidak membiarkan atau menerima paham komunis di Indonesia yang bertentangan dengan nilai pancasila dan norma agama.

Iklan Souvenir DETaK

“Mahasiswa Unsyiah harus punya karakter yang Islami, maka Insyaallah paham komunis tidak akan ada,” pesannya singkat.

Dalam mendukung kegiatan ini WR III memberikan instruksi pada Resimen Mahasiswa (Menwa) untuk mengoptimalkan jalannya kegiatan.

“Setelah mendapat instruksi dari WR III Kita menurunkan 15 personil untuk mengamankan kegiatan ini, karena mendengar isu penolakan pemutaran film G30S PKI .” ujar Hendra, Ketua Menwa Unsyiah pada detakusk.com.

Seorang mahasiswa Teknik Arsitektur, mengungkapkan keinginannya menonton film tersebut untuk mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan komunis.

“Sengaja ikut nonton, ingin mengetahui gimana sejarah perjuangan sekaligus dapat sertifikat SKPI yang 5 poin,” ungkap Nikita.

Kegiatan ini juga mengundang personil KODAM IM yang sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Divisi penerangan KODAM IM, Hendri mengatakan bahwa dengan adanya pemutaran film, mahasiswa lebih banyak mengetahui bagaimana gerakan dulu bergerilya dan memberantas paham komunis.

Lanjut, Hendri menyampaikan harapannya untuk mahasiswa agar terus berusaha mengetahui sejarah perjuangan bangsa, sebab mahasiswa adalah generasi penerus bangsa.[]

Editor: Mutia Dara Authari