Maisyarah Rita | DETaK
Pidie – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kecamatan Tiro melaksanakan gotong royong di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Tiro, Pidie. Senin, 15 Januari 2018.
Ketua kelompok kecamatan Tiro, Muhammad Rijal, menyebut inisiasi pemilihan lokasi gotong royong diputuskan setelah melakukan musyawarah dengan seluruh ketua kelompok, sepulang menghadiri undangan maulid di salah satu gampong sekitar sekolah tersebut.
“Kami melihat sekolah ini sekolah negeri, tetapi kondisinya tidak mendukung semangat siswa untuk belajar. Saya pikir ini merupakan salah satu tempat yang cocok dalam kita melakukan pengabdian untuk peningkatan kualitas sekolah. Bukan hanya disini saja, kita akan ada kegiatan serupa di beberapa titik lagi,” terang Rijal disela-sela gotong-royong.
Kegiatan bakti perdana yang ditenggarai Rijal langsung disambut baik oleh kepala sekolah SMPN 2 Tiro, Muhammad Hasan. Ia menyambut hangat kegiatan bakti sebagai upaya menanggulangi permasalahan lingkungan yang tidak terawat karena alasan keterbatasan personil dan juga siswa dalam menciptakan kelestarian lingkungan di sekolah yang dipimpinnya.
“Personil kita terbatas. Siswa secara keseluruhan cuma 30 orang dan guru 25 orang, disana sudah termasuk guru PNS dan honorer,” kata Muhammad Hasan yang dijumpai detakusk.com di kantornya.
Lebih lanjut, Hasan mengapresiasi penuh kegiatan yang menurutnya sudah sejalan dengan tujuan penyelanggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
“Harapannya, untuk saudara-saudara yang akan ikut KKN kedepannya agar dapat mencontoh kegiatan kakak-kakak yang sedang berlangsung saat ini,” ungkap Hasan yang identik dengan peci merah tersebut.
Disamping itu, Marwan, salah satu siswa kelas VII yang turut membantu kegiatan gotong-royong pada saat jam istirahat, mengaku senang dengan kehadiran mahasiswa KKN di sekolahnya.
“Kami senang karena sekolah kami jadi bersih,” ungkapnya malu-malu mewakili kelompoknya yang saling tolak-menolak untuk diwawancarai. []
Editor: Mohammad Adzannie Bessania