Nabila Wandalia| DETaK
Darussalam- Beasiswa Indonesia Cerdas (BIC) yang dipelopori oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada tahun ini diprioritaskan bagi anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Unsyiah. Hal ini disampaikan oleh Hairul, Kepala Sub Bagian Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni, pada Senin, 9 Maret 2020 di Ruang Kaca lantai II, Gelanggang Mahasiswa Unsyiah.
Hairul mengatakan anggota DPM dan BEM yang berhak memperoleh beasiswa harus memenuhi syarat yang telah diajukan oleh pihak penyelenggara beasiswa. Selain itu, penerima beasiswa ini juga akan dibagi untuk semua fakultas dengan kuota keseluruhan berjumlah 69 orang.
“Kita prioritaskan untuk BEM dan DPM sesuai arahan Kepala biro, tetapi IP minimal 3.00, kalau nggak ada di BEM dan DPM terpaksa kita akan cari ke bawah. BEM dan DPM kita prioritaskan bagi yang memenuhi syarat dan kita akan bagi per fakultas juga, kuotanya 69 semua,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan alasan mengapa BEM dan DPM menjadi prioritas Kepala biro dalam penerimaan beasiswa ini.
“Beasiswa ini adalah beasiswa BRI, cuma sekali dikasih Rp5.000.000 sekali dapat. Kita prioritas DPM dan BEM biar tidak melempem, nanti bilang nggak punya uang ngga punya ini. Ini kan udah ada uangnya nah ngga ada lagi cerita ngga punya uang,” jelas Hairul kepada pewarta detak-unsyiah.com
Tidak hanya BEM dan DPM, beasiswa ini juga diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), mahasiswa berprestasi, dan mahasiswa difabel. masing-masing kuota untuk mahasiswa difabel dan 3T adalah 13 orang dan 6 orang.
Beasiswa ini tidak terlalu diprioritaskan bagi mahasiswa kurang mampu. Meski begitu, jika ingin mendaftar, mahasiswa yang tidak mampu wajib melampirkan surat keterangan tidak mampu. Adapun mahasiswa yang mampu disyaratkan memiliki prestasi.
“Silahkan, ini suratnya baru masuk, beasiswa 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan difabel,” tambahnya.
Hairul melanjutkan bahwa beasiswa ini tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa fakultas manapun asalkan memenuhi syarat yang berlaku. Jika dari satu fakultas tidak ada seorang pun mahasiswa yang memenuhi syarat, bisa jadi kuota penerima beasiswa dari fakultas tersebut akan dialihkan ke fakultas yang lain.
“Masalah yang kami dengar ada yang bilang kenapa dia lulus saya tidak, itu tergantung fakultas, di biro hanya menerima yang sudah clear. Itu semua penyaringannya di fakultas dilihat dari gaji orang tua dan belum pernah mendapat beasiswa,” pungkasnya.
Editor: Nurul Hasanah