Mahfud MD: Pendidikan Harus Bisa Mencerdaskan
DETaK | Anggita Rezki Amelia
Darussalam – Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Mahfud MD, menyebutkan bahwa pendidikan di Indonesia harus dapat mencerdaskan. Pendidikan yang mencerdaskan ini, menurutnya, akan melahirkan manusia-manusia yang manusia-manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menjadi dies reader pada acara dies natalies Unsyiah yang ke 51, Jumat (31/8/12) di gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah. Dalam orasinya yang berlangsung sekitar 70 menit itu, Mahfud mengumbar keprihatinan tentang tatanan pendidikan di Indonesia secara umum saat ini. “Sarjana-sarjana banyak yang dianggap tidak bermutu. Tiap tahun lahir, namun malah menjadi beban Negara,” sebut Mahfud.
Di hadapan mahasiswa Unsyiah yang hadir dalam peringatan dies natalies itu, Mahfud menyesalkan minimnya sikap kecendikiawanan pada diri para sarjana dewasa ini. Mahfud tanpa ragu mengambil contoh lapangan tentang geliat para wakil rakyat yang mengenyam pendidikan tinggi namun miskin moralitas. “Malahan semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula tingkat korupsinya!,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Mahfud juga mengkritisi perekrutan pegawai negeri sipil di Indonesia. Katanya, saat ini banyak bertebaran oknum-oknum yang membuka ijazah kilat untuk mendapatkan gelar doktor. Menurutnya, hal tersebut merupakan kecurangan yang menciptakan pegawai-pegawai yang tidak berkapasitas di bidangnya. “Akibatnya, orang bukan lagi ingin pandai atau terdidik, tapi ingin mendapatkan ijazah sebagai simbol derajat seseorang,” ungkapnya.
Ia juga berharap pendidikan dapat melahirkan generasi-generasi yang sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=5818