PEMA Unsyiah Nilai Polda Aceh Lamban
Banda Aceh – Terkait dengan aksi teror yang terjadi dalam dua minggu ini, Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Unsyiah menganggap bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Aceh lamban dalam menanggapinya. Berikut rilis yang dikirim Pema Unsyiah, Selasa, 6 Desember 2011.
Akhir-akhir ini telah terjadi teror di Aceh, mulai dari pemboman di Lampriek, Banda Aceh sampai dengan penembakan tiga orang buruh di Lhowseumawe, Aceh Utara. Pemerintah Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (PEMA Unsyiah) sebagai lembaga mahasiswa “Jantong Hatee Rakyat Aceh” menanggapi kejadian tersebut sebagai berikut:
1. Menilai Polda Aceh lamban dalam menanggapi teror di Aceh, seharusnya saat kejadian teror Bom pertama di Lampriet, Polda Aceh sudah meningkatkan keamanan, bukannya memberikan statement lunak ke media yang seakan-akan mengatakan kondisi keamanan Aceh baik-baik saja.
2. Statement Polda Aceh tersebut membuat pelaku teror semakin menjadi-jadi. Saat teror meningkat, Polda Aceh baru saja berencana meningkatkan keamanan di Aceh, seharusnya Polda Aceh sudah meningkatkan keamanan saat teror pertama terjadi, bukannya menunggu teror berikutnya, baru bergerak! Polda Aceh lamban!
3. Mendesak Polda Aceh untuk mengusut tuntas dan menghukum seberat-beratnya pelaku teror di Aceh yang sangat meresahkan itu.
4. Mendesak Polda Aceh untuk meningkatkan keamanan Aceh mulai dari kota hingga ke pelosok desa di Aceh.
5. Pema Unsyiah yakin ketiga teror tersebut saling berkaitan, ada aktor intelektual di balik teror yang sangat meresahkan warga Aceh ini, teror ini juga dapat mengganggu keamanan Aceh yang telah terjaga dengan baik.
Banda Aceh, 6 Desember 2011
Presiden Mahasiswa Unsyiah
Furqan Ishak Aksa
Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=3501