Beranda Siaran Pers 100 Peserta KPM-PAR IAIN Dibekali Ilmu Sosial Masyarakat

100 Peserta KPM-PAR IAIN Dibekali Ilmu Sosial Masyarakat

BERBAGI

Siaran Pers

Banda Aceh- “Mahasiswa IAIN Ar-Raniry yang akan melakukan pengabdian masyarakat harus fokus jika terjadi persoalan di masyarakat sehingga menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah, mampu beradaptasi dengan masyarakat setempat.” Demikian disampaikan Pembantu Rektor bidang Akademik Amirul Hadi IAIN Ar-Raniry dalam sambutannya pada pembukaan pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat berbasis Participatory Action Research (KPM-PAR), Senin (22/4/2013) di ruang Auditorium Ali Hasjmy.

“Dalam pengabdian pada KPM-PAR ini, mahasiswa harus benar-benar mampu menguasai ilmu sosial masyarakat, karena nantinya akan menghadapi persoalan-persoalan yang terjadi di lapangan,” ujar Amirul

Iklan Souvenir DETaK

Dia menambahkan, salah satu cara dalam beradaptasi dengan masyarakat setempat, harus mentaati adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat itu.

Menurut Amirul, lokasi KPM kali ini adalah Aceh Tengah, masyarakat disana memiliki bahasa daerah yaitu bahasa gayo, “Baiknya peserta itu belajar bahasa disana, selain untuk diri sendiri juga agar lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat,” tambahnya.

Sementara Kepala Pusat pengabdian Masyarakat Husein A. Wahab mengatakan, KPM-PAR ini diikuti oleh 100 peserta dan akan ditempatkan di Kabupaten Aceh Tengan selama 45 hari.

“Mereka akan diberangkatkan pada 28 April, akan berada di lapangan sampai 12 Juni 2013 mendatang dan disebarkan ke seluruh kecamatan disana, sebelum ditugaskan ke lapangan peserta terlebih dahulu dibekali selama empat hari,” papar M. Husein

Ditambahkan, pada pembekalan ini peserta dibekali ilmu sosial masyarakat, tata cara tajhid mayat, Khutbah Jumat dan materi pelaksanaan syariat Islam di Aceh, diharapkan sampai dilapangan meraka mampu malakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat tempat mereka mengabdi.

“KPM-PAR ini adalah pengabdian yang bersifat riset dan melakukan aksi secara langsung di lapangan, ini bagian dari pengembangan ilmu, diharapkan kepada peserta agar serius sehingga laporan yang dibuat nanti lebih bagus dan dapat menjadi acuan bagi orang banyak,” pungkas Husein Wahab.