Beranda Headline Pementasan Kohler, Sejarah Aceh yang Belum Diketahui Banyak Orang

Pementasan Kohler, Sejarah Aceh yang Belum Diketahui Banyak Orang

BERBAGI
Pementasan saat gladi kotor di Taman Budaya. (Mohammad Adzannie Bessania [AM]/DETaK)

Mohammad Adzannie Bessania [AM] | DETaK

Darussalam – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Nol Unsyiah mengadakan gladi kotor menjelang pementasan tunggal KOHLER di Gedung Tertutup Taman Budaya. Rabu, 23 November 2016.

Pantauan detakusk.com, gladi kotor menjelang pementasan yang akan berlangsung Jumat, 25 November 2016 di Taman Budaya ini berlangsung selama 2 jam yang dibawakan oleh 6 aktor utama dan 4 aktor pendukung. 5 aktor merupakan anggota UKM Teater Nol, sedangkan sisanya merupakan simpatisan yang berasal dari Universitas Ubudiyah  Indonesia dan  independent.

Iklan Souvenir DETaK

Ketua Umum UKM Teater Nol, Furqan, mengatakan persiapan acara sudah mendekati tahap selesai. Hanya tinggal menata panggung seperti lighting, backdrop, area penonton, dan tiket di Taman Budaya.

“Untuk sekarang, persiapan sekitar 90 persen. Yang belum tinggal setting panggung di Taman Budaya karena sebelumnya kami latihan di Gelanggang. Jadi karena sekarang  gladi di taman budaya, barang-barang yang ada di gelanggang dibawa kesana untuk setting panggung,” ujarnya.

Pementasan tunggal yang ke-57 ini berlangsung selama 50 menit dengan dua penampilan yang sama. Penampilan pertama terbuka untuk siswa pukul 16.00 WIB dan kedua untuk umum pukul 20.00 WIB dengan membayar tiket Rp 5.000 untuk siswa dan Rp 15.000  untuk umum.

Furqan menambahkan, alasan  Teator Nol memisahkan siswa dengan umum karena mengikuti permintaan Dinas Pendidikan Aceh yang menginginkan adanya edukasi sejarah dari pementasan Kohler untuk siswa. Selain itu, Teater Nol  mengundang seluruh siswa Sekolah Menengah di Banda Aceh dan Aceh Besar untuk menyaksikan pementasan Kohler.

“Pertama kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan meminta untuk memisahkan siswa dengan umum karena siswa harus ada edukasi sejarah dan juga diskusi dari pementasan ini,” tambahnya.

Alasan Teater Nol memilih “Kohler” sebagai judul dari pentas ini untuk mengangkat cerita sejarah di Aceh yang belum diketahui banyak orang. Kohler merupakan jendral Belanda yang memimpin pasukannya melakukan penyerangan ke Aceh untuk pertama kalinya tahun 1873 dan tewas di tangan orang Aceh.

Teater Nol mengundang rektorat, seluruh UKM di Unsyiah, seniman-seniman Aceh, ketua sanggar seni seluruh Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh untuk menyaksikan Kohler.

Disamping itu, Linna Sundana, selaku  pimpinan produksi, mengatakan pementasan ini sudah direncanakan sejak Febuari 2016 lalu, sedangkan latihan dimulai sejak bulan Juli 2016.

“Latihan  kita rencanakan sejak bulan Febuari lalu. Pembacaan naskah dan latihan intensif dimulai sejak bulan Juli keatas”,  imbuhnya.[]

Editor: Achmad Julio