Beranda Headline Jangan Pinjamkan KTM untuk Masuk Perpustakaan Unsyiah, Ini Sanksinya

Jangan Pinjamkan KTM untuk Masuk Perpustakaan Unsyiah, Ini Sanksinya

BERBAGI
Proses verifikasi KTM sebagai syarat masuk UPT Perpustakaan Unsyiah bagi mahasiswa Unsyiah. (M. Zaki Ul Huda[AM]/DETaK)

Muhammad Zaki Ul Huda [AM] | DETaK

Darussalam – Verifikasi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) melalui scanning adalah salah satu syarat utama bagi mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) agar dapat memasuki perpustakaan Unsyiah. Namun, banyak pihak yang melakukan kecurangan agar tetap dapat memasuki perpustakaan tersebut.

Kepada detakusk.com, Etyana, Kepala Bidang Sirkulasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Unsyiah mengatakan bahwa bentuk kecurangan tersebut berupa penggunaan KTM baik oleh mahasiswa non-Unsyiah maupun mahasiswa Unsyiah lainnya.

Iklan Souvenir DETaK

“Jika kedapatan maka pihak perpustakaan akan melaporkan kecurangan itu ke dekan sebagai pelanggaran etika,” ucap Taufiq Abdul Gani, Kepala Unit UPT Perpustakaan Unsyiah.

Sampai saat ini, masih ada 8 KTM mahasiswa Unsyiah yang tahan, di antaranya 5 KTM dipindah tangankan ke sesama mahasiswa Unsyiah dan 3 KTM dipindah tangankan ke mahasiswa UIN Ar-Raniry.

“Banyak mahasiswa yang memakai KTM milik mahasiswa Unsyiah lainnya untuk masuk ke perpustakaan, kebanyakan mahasiswa luar. Kasus seperti ini sudah pernah terjadi dan kami akan menarik dan menahan KTM yang digunakan untuk check-in,” ungkap Etyana.

Untuk pemindah tanganan KTM kepada sesama mahasiswa Unsyiah, pihak perpustakaan akan melaporkankecurangan itu ke dekan di fakultas masing-masing dan jika ingin mengambil kembali KTM maka akan di beri peringatan dan nasihat. Sedangkan untuk kasus dengan mahasiswa UIN Ar-Raniry maka mereka harus membuat surat permohonan maaf dari dosen pembimbing mereka.

“Kami sebenarnya sudah mempermudah, jika mereka ingin datang ke perpustakaan Unsyiah mereka hanya perlu membayar Rp.5.000 untuk sekali kunjungan ataupun mereka bisa mendaftar menjadi anggota perpustakaan yang resmi sehingga mereka memiliki hak yang sama dengan mahasiswa Unsyiah,” tambah Etyana.[]

Editor: Eureka Shittanadi