|

Bulan Mengukir Wajahmu

Sejenak kumelihat jauh di masa lalu

tangan lembut dengan wajah hiasan senyum indahmu

terukir pada sebagian memori otakku

dan berputar mengelilingi sudut,

sisi dan diagonal saraf-saraf otakku

hingga menjalar menuju hati

dan menghiasi seluruh benang takdirku

yang telah terukir pada daun takdir hidupku

Takdir yang membuatmu melahirkan,

menjaga serta membesarkanku

dengan penuh cinta senyum kasih sayang

yang selalu kau tuangkan

pada setiap detik jalan takdirku

kulihat bulan malam mengukir

wajah menawanmu di malam ini

menunjukkan bahwa dia tahu

bahwa aku merindukan sentuhan

belaian hangat senyumanmu

untuk hadir menyapaku

Mendampingiku untuk menjalani hidup

yang menukik luka akan kekerasan dunia

aku membutuhkan pelukan

kasih-sayangmu di sampingku

aku membutuhkan sandaran bahumu

agar kekesalanku sedikit terobati

aku membutuhkan semua kenangan yang terjalin

Ibu, dengarkanlah…

pastikan bahwa aku telah mengirimkan

cahaya-cahaya indah untuk menerangimu di sana

agar kau dapat memandangi

ukiran keberhasilanku yang terindah

dengan senyuman kebanggaan

yang dapat kulihat jelas, Ibuku….

Novi Yulinda Sari

Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unsyiah

VN:F [1.9.4_1102]
Rating: 10.0/10 (2 votes cast)
VN:F [1.9.4_1102]
Rating: +2 (from 2 votes)
Bulan Mengukir Wajahmu, 10.0 out of 10 based on 2 ratings

Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=3051

Posted by redaksi on Oct 24 2011. Filed under HEADLINE, PUISI. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

Leave a Reply

Recently Commented

  • fahrurozi: Box.. salam kenal dari jakarta
  • palembang post: berita yang menarik sekali.. menyenangkan melihat mahasiswa yang aktif di dunia jurnalistik.. salam...
  • jauza: lanjutkan melayani
  • redaksi: Kami minta maaf telah terjadi kesalahan pengetikan nama. Seharusnya dalam berita tersebut tertulis nama...
  • guest: maaf, nama nama ketua panitia AEF bukan Reza tapi “Wendi Septian”