Bulan Mengukir Wajahmu
Sejenak kumelihat jauh di masa lalu
tangan lembut dengan wajah hiasan senyum indahmu
terukir pada sebagian memori otakku
dan berputar mengelilingi sudut,
sisi dan diagonal saraf-saraf otakku
hingga menjalar menuju hati
dan menghiasi seluruh benang takdirku
yang telah terukir pada daun takdir hidupku
Takdir yang membuatmu melahirkan,
menjaga serta membesarkanku
dengan penuh cinta senyum kasih sayang
yang selalu kau tuangkan
pada setiap detik jalan takdirku
kulihat bulan malam mengukir
wajah menawanmu di malam ini
menunjukkan bahwa dia tahu
bahwa aku merindukan sentuhan
belaian hangat senyumanmu
untuk hadir menyapaku
Mendampingiku untuk menjalani hidup
yang menukik luka akan kekerasan dunia
aku membutuhkan pelukan
kasih-sayangmu di sampingku
aku membutuhkan sandaran bahumu
agar kekesalanku sedikit terobati
aku membutuhkan semua kenangan yang terjalin
Ibu, dengarkanlah…
pastikan bahwa aku telah mengirimkan
cahaya-cahaya indah untuk menerangimu di sana
agar kau dapat memandangi
ukiran keberhasilanku yang terindah
dengan senyuman kebanggaan
yang dapat kulihat jelas, Ibuku….
Novi Yulinda Sari
Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unsyiah
Short URL: https://detak-unsyiah.com/?p=3051