Nada Ariqah [AM] | DETaK
Darussalam – Penyelenggaraan Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) FKIP Sendratasik sempat mengalami kendala sehingga membuat pelaksanaannya terlambat, Rabu, 12 Desember 2018.
Melihat terjadi keterlambatan dalam penyelenggaraannya, Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan lantas memerintahkan Komisi Pemilihan Raya (KPR) Unsyiah untuk mengambil alih pelaksanaan Pemira di TPS tersebut dikarenakan tidak adanya konfirmasi mengenai hal apapun dari Kelompok Pengelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat.
(Nada Ariqah [AM]/DETaK)
|
IKLAN
loading...
|
Golda Meilanis, anggota KPR Unsyiah mengakui keterlambatan tersebut, ia tidak mengetahui dengan jelas alasan keterlambatan penyelenggaraan Pemira di TPS FKIP Sendratasik tersebut.
“Iya, kami selaku pihak KPR memang langsung turun ke lokasi TPS ini bedasarkan arahan dari Wakil Rektor 3, karena pihak biro melihat penyelenggaraan di TPS ini terlambat dan tidak ada konfirmasi dari pihak KPPS nya juga,” jelas Golda.
Ia juga menambahkan bahwa saksi yang hadir dalam pengelenggaraan Pemira di TPS ini hanyalah saksi yang berasal dari salah satu perwakilan pasangan calon BEM.
Meski sempat terlambat dan sepi pemilih, penyelenggaraan Pemira di TPS FKIP Sendratasik ini tetap berjalan kondusif.
Golda berharap agar pihak KPPS dapat lebih disiplin dalan menjalankan tugas dan dapat berkomunikasi dengan pihak KPR terkait pelaksanaan Pemira, sehingga kejadian yang sama tidak terjadi kembali.
Sebagai tambahan, ia juga sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa untuk memilih pemimpin mereka dan menjadi pemilih yang cerdas.[]
Editor: Eureka Shittanadi
