Zata Yumni [AM] | DETaK
Darussalam – Organisasi internal kampus Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengadakan kegiatan One Day Service 3 (ODS), Sabtu, 4 Juni 2016.
Kegiatan tahunan yang ketiga ini bertujuan untuk membantu menjalankan salah satu sunah rasul, menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat serta merupakan ajang silaturrahmi dengan masyarakat guna merealisasikan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni mewujudkan penelitian, pengabdian, dan membantu masyarakat.
Menurut pemaparan Yulia Anggraini, Ketua Divisi Publikasi dan Dokumentasi ODS 3, kegiatan bakti sosial tersebut lebih difokuskan pada kegiatan sirkumsisi atau sunatan massal se-Kabupaten Aceh Besar dengan target 200 orang di khitan dalam sehari yang akan diselenggarakan di Rotary International Health Center (RICH), desa Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
“Pada baksos kali ini berbeda dengan kegiatan baksos lainnya, dimana kita akan memfokuskan pada kegiatan sunatan massal. Nah, kita juga mengadakan antropometri yaitu sebelum anak-anak disunat, maka kita melakukan pengukuran tinggi dan berat badan yang selanjutnya akan dimasukkan dalam kurva WHO untuk mengetahui status gizi anak. Disini kita tidak memberatkan peserta dengan syarat tertentu, registrasi peserta cukup dengan mendaftarkan diri ke RICH atau ke beberapa PUSKESMAS di sekitar desa kajhu. Tidak ada persyaratan berupa dokumen khusus, tidak ada juga batasan usia peserta hanya saja lebih difokuskan kepada anak usia 10-12 tahun,” paparnya.
Dokter yang terlibat sebagai operator dalam kegiatan terdata sebanyak lebih kurang 20 orang ahli bedah di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh. Para dokter ini merupakan alumni Unsyiah yang sedang mengambil program profesi dokter spesialis bedah.
“Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan dapat membantu para warga khususnya daerah Aceh Besar dan sekitarnya yang terkendala biaya sunatan. Jadi, dengan adanya ODS ini mereka bisa melakukan sunatan untuk anaknya tanpa mengeluarkan biaya dan langsung dikerjakan oleh dokter ahli,” timpal Yulia.[]
Editor: Eureka Shittanadi
