Arie Mawardi [AM] | DETaK
Darussalam – Pemilihan Raya (Pemira) yang berlangsung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada Selasa, 19 Desember 2017 berjalan dengan lancar.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, khususnya di tahun 2016 lalu, tahun ini antusiasme pemilih semakin meningkat, dikarenakan lebih banyak kandidat yang mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah periode 2018, sehingga persaingan menjadi semakin ketat.
Munawir Syarif, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi 2014 selaku panitia Pemira di Fisip berpendapat mengenai tingkat keamanan di TPS sendiri cukup terjamin karena ada satpam, Resimen Mahasiswa (Menwa) dan tim dari Komisi Pemilihan Raya (KPR).
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan sekaligus Tim Pemantau Pengawas di Fisip yaitu Teuku M Razuki mengatakan bahwa ia bersyukur akan peningkatan keamanan dan juga partisipasi mahasiswa pada Pemira kali ini.
“Partisipasi para mahasiswa tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal itu patut untuk disyukuri, dan mengenai tingkat pengamanan sangat kondusif dan aman. Dari tahun-tahun sebelumnya Fisip memang dinilai sangat tertib dalam berlangsungnya Pemira,” ucap Razuki.
Adji Nugroho, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 yang juga mencalonkan dirinya sebagai DPM Unsyiah 2018 mengatakan setiap pemilih bebas menentukan pilihannya dengan hati nurani, tanpa adanya intimidasi dan provokasi.
Sejumlah mahasiswa angkatan 2017 sebagai mahasiswa baru yang perdana melakukan Pemira yang ditemui detakusk.com menyatakan bahwa mereka netral dalam Pemira dan memilih dengan melihat visi dan misi dari tiap-tiap calon, serta tidak terlalu berpengaruh terhadap oknum-oknum yang memaksakan harus memilih pasangan calon yang mana. Namun demikian, sejumlah kendala yang ditemui mahasiswa baru karena belum terlalu banyak mengikuti atau bergabung di organisasi, jadi belum terlalu mengenali tiap-tiap calon secara lebih dekat. []
Editor: Maisyarah Rita