Beranda Terhangat Mesin Fraksinasi Nilam Unsyiah Diperkirakan Raup Rp1,8 Triliun Per Tahun

Mesin Fraksinasi Nilam Unsyiah Diperkirakan Raup Rp1,8 Triliun Per Tahun

Ketua ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad saat menjadi pemateri dalam acara Fransium. (Rinatul Mauzirah/DETaK. 7/3/2020
loading...

Rinatul Mauzirah | DETaK

Darussalam– Ketua Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Syaifullah Muhammad mengatakan bahwa  Mesin Distilasi Molekuler (MD) dan Fraksinasi Nilam skala industri mampu memproduksi nilam 24 ton per tahunnya serta menghasilkan fraksi ringan dan fraksi berat. Fraksi berat nilam tersebut mempunyai 60 persen patchouli yang dapat diubah menjadi 12 juta botol parfum. Syaifullah menyampaikan hal tersebut dalam Forum Silaturrahmi dan Seminar Motivasi (Fransium), Sabtu, 7 Maret 2020.

“Kalau setiap botol parfum dijual seharga Rp.150 Ribu, akan menghasilkan Rp1,8 triliun yang tentunya akan membuat masyarakat Aceh lebih sejahtera dengan kekayaan alam yang melimpah,” ujarnya.  

loading...

Syaifullah menambahkan untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerjasama tim yang baik .

“Ada tiga hal penting yang kita butuhkan supaya kita bisa sukses dalam hidup ini, pertama kita harus memiliki tauhid yang lurus karena tauhid akan membangun keyakinan dan menjaga ketangguhan, yang kedua kita harus punya jama’ah, punya teamwork, yang ketiga kita harus punya konsep dan pencapaian,” ujarnya kepada sejumlah mahasiswa kimia angkatan 2018 dan 2019 yang hadir dalam acara Fransium di Ruang Kuliah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah.

Sementara itu, kegiatan Fransium merupakan kegiatan tahunan mahasiswa kimia yang diharapkan mampu menjalin silaturahmi antar angkatan baru dengan angkatan lama. Tahun ini kegiatan Fransium mahasiswa kimia mengangkat tema “Membangun Jiwa Afinitas Sosial untuk Meningkatkan Energi Kebersamaan”.

Syaifullah juga menyampaikan mahasiswa harus mempunyai kerjasama tim yang baik dalam berorganisasi, dan membangun jiwa afinitas sosial yang tinggi secara pelan-pelan karena semua hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai oleh setiap orang.

“Semua keberhasilan bukan disebabkan oleh single person, jangan jadi mahasiswa egois yang mementingkan diri sendiri. Itu adalah pemikiran yang paling rendah, jika berhasil sendiri sekarang menjadi hal biasa tetapi keberhasilan bersama mempunyai nilai yang tinggi,” kata Syaifullah.

Selain seminar motivasi, kegiatan Fransium yang berlangsung sehari penuh juga mengadakan acara informal berupa gim dan berbagi pengalaman serta pengetahuan antara mahasiswa lama dan yang baru. []

Editor: Misssanur Refasesa