Beranda Terhangat Isu Lingkungan Jadi Topik Utama ASC 2018

Isu Lingkungan Jadi Topik Utama ASC 2018

BERBAGI
Upacara Pembukaan ASEAN Student Conference, Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah. 17/4/2018 (Devy Alya Pratama/DETaK)

Satrya Dita Al Qorny [AM] | DETaK

Darussalam – ASEAN Student Conference (ASC) resmi dibuka pada 17 April 2018 di Gedung Academic Activity Center (AAC) Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan merupakan yang pertama kali diadakan di Unsyiah.

Koordinator utama acara, Aidil Fikri menyebutkan, acara ini melibatkan berbagai universitas yang ada di Aceh, nasional, dan juga dari negara ASEAN.

Iklan Souvenir DETaK

“Delegasi yang sudah terdata dan masuk itu sebanyak 70 delegasi dari berbagai negara dan berbagai universitas,” ujar Aidil.

Acara ASC sendiri berlangsung dari tanggal 17-22 April 2018 yang meliputi seminar internasional, talkshow internasional, konferensi, kunjungan ke masyarakat, performance day, dan juga tur kota.

“Acara ditutup dengan kunjungan dan memberangkatkan delegasi ke Sabang untuk memperlihatkan bagaimana panorama alam Sabang,” tutur Aidil.

Acara tersebut didukung penuh oleh sponsor utama dari Uni Eropa dengan program SICCR- TAC (Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component) yang berfokus pada perubahan iklim.

“Program SICCR-TAC ini berfokus pada perubahan iklim yang di mana itu sejalan dengan acara kita. Konferensi ini sendiri adalah konferensi tentang perubahan iklim,” papar Aidil.

Dia menambahkan, tujuan dan harapan dari acara ini adalah mahasiswa bisa lebih memikirkan tentang lingkungan sekitar dan tidak melupakan isu lingkungan.

“Harapan saya, setelah konferensi ini kita dapat melahirkan butir-butir kesepahaman bersama di antara mahasiswa yang di mana ini akan menjadi suatu acuan bagi mahasiswa untuk bisa disampaikan kepada pemerintah bahwa inilah langkah konkret kami sebagai mahasiswa untuk gebrakan baru bagaimana mempertahankan lingkungan,” harap Aidil.[]

Editor: Herry Anugerah