Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Rangkaian proses pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2015 dimulai sejak hari ini, Kamis, 22 Januari 2015. Proses ini dimulai dengan pengisian dan verifikasi data siswa dan sekolah di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) nasional, yang berlangsung hingga 8 Maret 2015. Seperti juga tahun lalu, pengisian data ke PDSS dilakukan oleh sekolah dan diverifikasi oleh siswa. Pengisian tersebut dapat dilakukan di laman http://pdss.snmptn.ac.id.
SNMPTN merupakan salah satu jalur masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. SNMPTN dilakukan oleh masing-masing PTN menggunakan sistem nasional terpadu berdasarkan hasil penelusuran prestasi sekolah dan prestasi akademik siswa, baik dalam bentuk nilai rapor, maupun portofolio akademik lainnya.
Jalur ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Seluruh pembiayaan untuk pelaksanaan SNMPTN ini ditanggung oleh pemerintah. Tidak ada pembiayaan yang dibebankan kepada peserta. Bahkan, peserta yang memiliki prestasi akademik yang baik, namun berkekurangan secara finansial berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Proses pengusulan beasiswa tersebut juga dikoordinasikan oleh sekolah, dan diproses secara nasional. Pengusulan beasiswa Bidikmisi dapat dilakukan melalui laman http://bidikmisi.dikti.go.id.
Kepala Humas Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Ilham Maulana, melalui siaran persnya mengatakan Unsyiah menerima 50% dari mahasiswa baru tahun 2015 melalui jalur SNMPTN. Sementara 50% lagi diseleksi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serta Jalur Mandiri. Tahun lalu, panitia SNMPTN Unsyiah meluluskan sebanyak 2.081 orang lulusan SMA/MA/SMK dari berbagai daerah di Indonesia.
Namun, kepastian diterima atau tidaknya mereka di Unsyiah baru diperoleh setelah verifikasi data akademik mereka, yaitu pemeriksaan rapor dan portofolio. Mereka yang dianggap melakukan kecurangan dalam pengisian rapor dan portfolio dibatalkan status kelulusan mereka. Sementara itu, sekolah yang ditemukan melakukan kecurangan tersebut tidak diikutsertakan dalam penerimaan jalur SNMPTN di tahun berikutnya.
Karena dari hasil verifikasi tahun lalu, Unsyiah masih menemukan banyak kecurangan dalam pengisian rapor dan portofolio siswa, maka Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, menghimbau para siswa dan pihak sekolah untuk mengisi dengan jujur dan benar semua data yang dituliskan di dalam PDSS.
“Mereka yang ditemukan melakukan kecurangan pada pengisian data PDSS, akan digugurkan status kelulusannya di Universitas Syiah Kuala,” kata Samsul Rizal memperingatkan.
Kecurangan data juga didapati pada data usulan beasiswa Bidikmisi. Ketidaksesuaian data tersebut juga dapat menggugurkan hak pengusul untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan kecurangan dalam pengisian data-data pendaftaran SNMPTN 2015, Unsyiah dan Univeritas Malikussaleh (Unimal) akan menurunkan tim sosialisasi SNMPTN ke seluruh Aceh. Informasi lengkap tentang SNMPTN dapat diakses di laman www.snmptn.ac.id.[]
Editor: Riska Iwantoni