Siaran Pers | DETaK
Banda Aceh – Tim Science Project Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia Tahun 2014. Tim tersebut terdiri dari 3 orang mahasiswa itu berasal dari Program Studi Kimia Fakultas MIPA Unsyiah atas nama Muhammad Ihsan, Muhammad Iqhramullah dan Shabrina.
Pengumuman dan penyerahan medali dilakukan di jakarta Kamis sore (27/11) lalu. Selain Unsyiah yang meraih medali emas, medali perak diraih tim Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), sementara medali perunggu jatuh kepada Universitas Mulawarman, Samarinda.
Ihsan yang ditunjuk sebagai Ketua Tim mengatakan, tim Unsyiah berhasil membawa pulang medali emas untuk bidang produk unggulan.
“Sebelumnya, Aceh hanya mampu menyabet medali perak, tapi alhamdulillah tahun ini Unsyiah bisa mengharumkan nama Aceh dengan medali emas,” jelasnya.
Ihsan menjelaskan, tim proyek sains Unsyiah mengusung tema bioetanol padat sebagai energi terbarukan. Sumber energi tersebut dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar minyak tanah. Bioetanol padat yang dihasilkan berasal dari pengolahan ubi janeng dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan umbi gadung racun. Pengolahan tersebut dilakukan Sebagai bahan bakar energi terbarukan. Bioetanol bisa menjadi alternatif untuk menggantikan energi minyak tanah.
“Olimpiade tersebut berlangsung selama tiga bulan yang diawali dengan seleksi tingkat provinsi masing-masing daerah. Awalnya, panitia mewajibkan peserta kompetisi untuk menggelar stand di universitas masing-masing. Tim kami keluar sebagai juara poster. Kemudian proses seleksi seluruh peserta OSN Pertamina yang berjumlah sebanyak 36.000 orang dari seluruh Indonesia,” paparnya.
Alumni SMA Negeri 10 Fajar Harapan itu meneruskan, dari jumlah tersebut peserta disaring menjadi top ten (10 terbaik) makalah. Kemudian dilanjutkan dengan konferensi video sampai tersisa 5 finalis.
“Alhamdulillah, tim kami keluar sebagai juara umum di babak penyisihan dalam lima besar. Lalu 5 finalis diundang ke Jakarta. Hasilnya, tim Unsyiah berhasil meraih juara I. Selama mengikuti kompetisi, baru kali ini saya mendapat 4 juara sekaligus. Mulai dari poster favorit tingkat provinsi Aceh, lalu juara umum babak penyisihan top ten, juara 1 proyek sains unggulan OSN Pertamina, terakhir terpilih sebagai stand proyek sains terbaik yang berlangsung di Jakarta,” sebut mahasiswa jurusan kimia tersebut.
Menurut Ihsan, juara I mendapat hadiah uang sebesar Rp45 juta untuk proyek sains unggulan dan Rp5 juta untuk stand terbaik. Jadi, totalnya Rp50 juta.
“Kami bangga dan sangat berterima kasih kepada pihak yang sudah mendukung terutama dosen pembimbing yang terdiri dari Dr. T.M. Iqbalsyah, Fathurrahmi, S.Si., M.Si dan Dr. Febriani, M.Si. Banyak pengalaman berharga yang kami dapatkan selama kompetisi. Semoga ke depan ada pembinaan yang lebih intens,” katanya.
Ia berharap pemerintah Aceh harus lebih menyokong dan memperhatikan para pelajar dan mahasiswa yang berprestasi di tingkat manapun. Pemerintah harus mampu memberi ruang kepada putera-puteri terbaik daerah untuk mengaplikasikan ilmunya agar dapat dimanfaatkan masyarakat secara langsung sehingga menjadi masyarakat yang moderen dan inovatif.[]
Editor: Hilda Rahmazani