Beranda Beasiswa Unsyiah Buka Kesempatan Kuliah 1 Tahun di Jepang

Unsyiah Buka Kesempatan Kuliah 1 Tahun di Jepang

BERBAGI

Indri Maulina | DETaK

Dini Andalia,Sekretaris Pembantu Rektor III saat ditemui Detak-Unsyiah.com di ruang kerjanya. (Indri Maulina / DETaK)
Dini Andalia, Sekretaris Pembantu Rektor (PR) III
(Indri Maulina / DETaK)

Darussalam – Unsyiah saat ini membuka lamaran Program pertukaran mahasiswa ke Universitas Fukui, Jepang. Program ini merupakan hasil kerjasama Unsyiah dengan universitas Fukui. Lamaran bisa diserahkan terhitung sejak awal Maret dan deadline pengumpulan berkas berakhir pada 31 Maret 2014.

Program ini merupakan program A dari 2 jenis program pertukaran ke universitas Fukui yang dibuka setiap tahunnya yaitu program A dan B. Dini Andalia Pembantu Rektor (PR) III dan Administrator Page Office of International Affairs-Syiah Kuala University kepada detak-unsyiah.com, di ruang kerjanya, Jum’at ,28 Maret 2014, mengatakan bahwa program A yang dibuka saat ini tidak mengharuskan pelamar mampu berbahasa Jepang, namun tentunya mampu berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan skor TEOFL ITP minimal 500.

Iklan Souvenir DETaK

Menurut Dini, sejauh ini belum begitu banyak pelamar yang sudah mengembalikan berkas, “Mungkin terkendala di TOEFL. Namun kabar baiknya berkas tetap akan diterima dan diseleksi meskipun nilai TOEFL tidak mencukupi. Dan kalau misalnya yang apply ke sini TOEFL ITP nya kurang dari 500, tetap kita coba kirim ke sana.” paparnya.

Ia menambahkan hal-hal yang harus dilengkapi meliputi Hasil TOEFL ITP, application form, motivation letter, recomendation letter ,study plan, hasil tes kesehatan.

Kuota yang diterima untuk seleksi awal diambil hanya 3 orang, selanjutnya kelengkapan berkas-berkas dari 3 pelamar yang lulus seleksi awal ini akan dikirimkan ke universitas Fukui. Dan akan diciutkan kembali, biasanya hanya 1 orang.

Beasiswa yang diberikan oleh pihak Universitas Fukui selama 1 tahun hidup dan belajar di Jepang ditanggung sepenuhnya, sebesar 80.000 yen. Kecuali biaya tiket pulang pergi yang harus ditanggung oleh si penerima beasiswa. Namun jika pintar berhemat, beasiswa yang diberikan bisa disisihkan dan digunakan untuk tiket pulang bahkan liburan ke kota-kota lain di Jepang, sambungnya.[]

Editor : Murti Ali Lingga