Beranda Headline Trashstock, Mengolah Sampah Menjadi Karya

Trashstock, Mengolah Sampah Menjadi Karya

BERBAGI
Trashstock merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himatologi) Fakultas Pertanian yang mengolah sampah mnejadi suatu karya sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap masalah lingkungan. (Mohammad Adzannie Bessania[AM]/DETaK)

Mohammad Adzannie Bessania[AM] | DETaK

Darussalam – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himatologi) Fakultas Pertanian (FP) Unsyiah mengadakan acara “Trashstock” di pelataran gedung Multi Purpose Room (MPR) FP Unsyiah yang diikuti oleh beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas di Unsyiah, Minggu, 11 November 2016.

Dwinky Win Putra, ketua panitia, mengatakan acara yang diadakan untuk pertama kalinya tersebut bertujuan untuk menciptakan mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan sampah yang ada menjadi suatu karya.

Iklan Souvenir DETaK

“Contoh sampah yang telah kami olah adalah sampah botol-botol plastik yang telah kami ubah jadi kanopi yang digantung di pintu masuk Trashstock. Jadi botol-botol itu kami kumpulkan, warnai, lalu kami rajut sampai menjadi satu,” ujar Dwinky.

Dwinky menambahkan, botol plastik sebanyak 690 botol itu dikumpulkan dalam waktu mendekati 2 bulan. Botol-botol tersebut didapat dari tong sampah plastik dari berbagai fakultas di Unsyiah.

“Kami membuat tong sampah yang bertulis ‘Terima sampah botol plastik’ dari seluruh mahasiswa. Tong sampah itu kami sebarkan di FP sebanyak 5 buah, sedangkan untuk fakultas lainnya kami membuat pengumuman untuk menyediakan tong sampah khusus plastik,” tambahnya.

Adapaun rangkaian acaranya diawali dengan diskusi bersama oleh Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) di gedung MPR. Kemudian dilanjutkan dengan ‘Agrotekustik’, yaitu sebuah acara akustik yang diperlombakan untuk seluruh mahasiswa Unsyiah.

Selain itu, panitia juga menyediakan Wall Art Gravity, yaitu sebuah ajang untuk menunjukan karya grafiti oleh seluruh mahasiswa Unsyiah.

Dwiki berharap, acara ini dapat menjadikan mahasiswa FP menjadi contoh bagi fakultas lain dalam hal lebih peka terhadap lingkungan.[]

Editor: Eureka Shittanadi