Sekitar puluhan mahasiswi yang mengatas namakan Forum Peduli Perempuan Unsyiah melakukan aksi di Biro Rektor, menuntut perlindungan hidup, mengusut tuntas kasus penganiayaan dan pelecehan kepada Rektor atas korban kekerasan yang terjadi di depan Gelanggang Mahasiswa, Banda Aceh (17/5).
Cut Sheira, salah satu korban tragedi Jumat lalu, meneriakan kekesalannya terhadap rektorat yang menurutnya hingga saat ini belum mengambil sikap atas kejadian tersebut. Mahasiswi Fakultas Kedokteran ini sangat trauma dan tidak berani keluar rumah setelah kejadian tersebut.
“Saya diserang ketika berada di sekret PEMA, saya perempuan, dan saya trauma terhadap ini, mohon perlindungannya Pak Rektor,” ungkap mahasiswi ini ketika meneriakan aspirasinya di depan gedung Rektorat.
Beberapa saat setelah menunggu penyampaian tuntutan mahasiswi-mahasiswi itu, Dr. Rusli Yusuf .M.pd sebagai Pembantu Rektor III mengambil alih dan menjelaskan akan mengambil sanksi akademik jika ada laporan dari korban.
“Hingga saat ini, belum ada yang menghubungi dan melaporkan kepada saya, korban terhadap kejadian itu dari pemimpin-pemimpin organisasi kampus ini, temasuk PEMA”, tukas Rusli di depan aksi.(Adhe)