Fazrina Nabillah [AM] | DETaK
Darussalam – Aksi kejahatan seksual eksibisionisme yang terjadi di wilayah kampus semakin meresahkan mahasiswi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Pasalnya, sebahagian besar korbannya merupakan mahasiswi Unsyiah.
Eksibisionisme sendiri merupakan sebuah dorongan fantasi seksual dimana pelaku terus-menerus memamerkan alat kelaminnya tanpa rasa malu pada orang lain. Yang bertujuan untuk menakuti, mengejutkan atau untuk dikagumi.
Banyak mahasiswi yang mengaku telah menjadi korban pria eksibisionis tersebut. Seperti yang dialami oleh Azil (bukan nama asli). Ia mengaku hampir menjadi korban ketika melewati jalan di depan RKU 2. Azil menyebutkan pelaku merupakan pria tua berumur sekitar 40 tahun, membawa sepeda, mengenakan baju koko, kain sarung, dan peci.
“Saat itu, saya tidak terlalu peduli, tak lama sesudah itu, bapak itu terus berjalan. Kira-kira sudah sampai 2 meter di depan saya, bapak itu menunjukkan gerak-gerik akan membuka sarungnya, saya cepat berpindah ke jalan yang lain, memalingkan wajah, jalan terus.” papar azil.
Hal serupa juga terjadi pada Mai (nama samaran) ketika melewati depan gedung Gelanggang Mahasiswa. Ada bapak-bapak yang memanggilnya, Ketika korban menoleh, saat itu juga pelaku melancarkan aksinya dengan mengangkat sarung. Alhasil, Mai ketakutan dan mempercepat langkahnya. Mai menyebutkan ciri-ciri pelaku yang berbeda, yaitu mengendarai sepeda motor hitam, memakai helm dan jaket.
Beredarnya kabar tersebut di kalangan mahasiswi menimbulkan ketakutan tersendiri, terutama ketika akan melewati jalan yang dikabarkan pernah menjadi tempat kejadian.
“Pas mau lewat jalan di depan Teknik, tiba-tiba ada teman saya bilang, jangan lewat situ, dia pernah melihat ada bapak-bapak pamer itunya (alat kelaminnya) di situ,” papar Santi, salah satu mahasiswi Unsyiah.
Berdasarkan keterangan beberapa mahasiswi, aksi tersebut sering terjadi di jalanan sepi sekitaran gedung RKU, Biro, dan Fakultas Kelautan. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan terjadi di lokasi lain kawasan kampus Unsyiah dan sekitarnya.
Diharapkan adanya penanganan pihak terkait untuk mengusut sosok-sosok yang meresahkan mahasiswi di kampus bernuansa islami ini.[*]
Editor: Dinda Triani