Beranda Headline Saut Situmorang: Integritas Baik Bukan yang Berubah-Ubah, Tapi Berkomitmen

Saut Situmorang: Integritas Baik Bukan yang Berubah-Ubah, Tapi Berkomitmen

BERBAGI
Kuliah Umum bersama Wakil Ketua KPK Indonesia, Saut Situmorang di Aula Fakultas Hukum Unsyiah (Radhia Humaira/DETaK)

Radhia Humaira | DETaK

Darussalam – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum dan Court Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menyelenggarakan kuliah umum bersama Wakil Ketua KPK Indonesia, Saut Situmorang di Aula Fakultas Hukum Unsyiah, Senin, 17 Oktober 2016.

Kuliah umum tersebut mengusung tema Komitmen KPK dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Daerah. Dalam pemaparannya mengenai “Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia” Saut mengungkapkan bahwa persoalan tindak korupsi di Indonesia terjadi akibat integritas bangsa Indonesia yang masih belum berkomitmen.

Iklan Souvenir DETaK

“Kenapa terjadi korupsi, kenapa ada orang baik, kenapa ada orang jahat, kenapa sistemnya sekarang tidak transparan, ini persoalannya. Jika dibandingkan Singapore dengan Indonesia, yang dijual oleh Singapore adalah integrity. Nah Indonesia sekarang semua telah diatur, yang belum adalah sustainability kita, sehingga kita gagal terus. Bangsa Indonesia itu orang-orang yang berintegritas, tahu yang baik dan yang salah, namun persoalannya adalah keunggulan integritasnya seperti apa. Integritas yang baik bukan yang berubah-ubah, akan tetapi komitmen,” papar Saut.

Demikian pula yang dikatakan Faisal A Rani, Dekan FH Unsyiah, menurutnya pemerintah harus segera melakukan kebijakan-kebijakan terkait kasus korupsi.

“Jangan sampai pemerintah tidak berani melakukan apapun, harusnya melakukan tindakan diskresi (kebijakan). Namun juga diskresi jangan sampai merugikan orang lain,” katanya.

Lebih lanjut Faisal mengharapkan agar mahasiswa dan KPK semakin aktif menindak lanjuti kasus-kasus korupsi daerah, karena saat ini korupsi telah dianggap menjadi hal biasa.

Sementara itu kegiatan ini juga dihadiri oleh koordinator saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Aceh, Yulindawati yang mengharapkan agar KPK menaruh perhatian khusus untuk Aceh, terutama dengan menghadirkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Aceh.

“Korupsi di Aceh ada, tapi seperti tidak ada. Seandainya OTT diberlakukan di Aceh, maka saya akan syukuran 7 hari 7 malam,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Saut menegaskan bahwa semua ini bukanlah persoalan yang mudah, akan tetapi hal tersebut akan segera diupayakan. Ia juga mengatakan akan melakukan inovasi di beberapa daerah terkait tindakan tersebut.

“Jangan pernah berhenti, terus beri masukan. Mari bekerjasama dan tetap jangan lupa membangun integritas,” katanya.

Ahmad Syauqi, ketua panitia pelaksana menjelaskan tujuan diadakan kuliah umum tersebut untuk dapat meningkatkan komitmen bersama dalam memberantas korupsi daerah.[]

Editor: Cut Meliana