Beranda Headline Diragukan Keabsahan Quick Count-nya, Ini Tanggapan HIMASTA Unsyiah

Diragukan Keabsahan Quick Count-nya, Ini Tanggapan HIMASTA Unsyiah

BERBAGI
Ist.

Mutia Dara Authari| DETaK

Banda Aceh- Setelah berinisiaif dalam pengumpulan Quick Count Pilkada Aceh 2017 Himpunan Mahasiswa Statistik (HIMASTA) memberikan tanggapan terhadap hasil Quick Count yang menjadi perbincangan dan mempertanyakan keabsahan hasil kerja mereka. Pihak penanggung jawab dari HIMASTA mengaku bahwa timnya telah berkerja dengan baik disalah satu kesempatan. Senin, 20 Februari 2017.

“Mengenai beberapa tanggapan pihak luar akan kebenaran hasil Quick Count kerja kami, dari Statistika itu sendiri sebenarnya tidak ada yang seratus persen benar. Kami berani mengambil kegiatan survey dan menyebarkannya ini karena setelah menganalisishasilnya tidak jauh berbeda dengan lembaga survey yang lain. Kami melaksanakan survey ini sebagai kapasitas mahasiswa melalui bimbingan dosen,” ujar Jumila mahasiswi Statistik 2014 itu.

Iklan Souvenir DETaK

Jumila juga menjelaskan mekanisme pengumpulan data suara dengan 70 Tempat Pengumpulan Suara (TPS) di berbagai tempat di kota dan kabupaten provinsi Aceh. Ia menyebutkan bahwa survey yang dilalui dengan pengumpulan data tiap daerah oleh timnya secara langsung terjun kelapangan, juga beberapa observasi yang dilakukan oleh jaringan-jaringan timnya di tiap daerah. Tim yang berkerja disiapkan selama satu bulan sebelumnya, yaitu mahasiswa yang berasal dari berbagai kota dan mereka menjalin koneksi sebagai jaringan dalam tim tersebut.

Saat ditanya tentang berapa persen kemungkinan kebenaran data tersebut Jumila sudah 95% yakin dengan hasil yang ia dapat bersama timnya. Namun ia kembali menekankan bahwa hasil Quick Count tersebut sebagai media pembelajaran bagi mereka.

“ Hasil dan survey Quick Count yang kami laksanakan ini merupakan bagian dari media pembelajaran kami sebagai mahasiswa Statistika, kami berusaha mengaplikasikan apa yang telah kami pelajari. Tidak ada memihak ke bagian politik manapun,” Jelasnya diakhir wawancara.[]

Editor : Dhenok Megawulandari