Mirza | DETaK
Darussalam – Pembantu Rektor III Unsyiah, Rusli Yusuf, menyambut baik tuntutan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di lingkungan Unsyiah untuk melakukan ulang sidang umum yang sudah dilaksanakan pada 17 November 2012 lalu oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood.
Menurut Rusli Yusuf, tuntutan BEM dan DPM seharusnya sudah dilakukan jauh sebelum pemira dilaksanakn. “Bukan sekarang, saat pemira sudah dimulai. Untu tahun ini harus mehargai proses (yang sedang berlangsung),” Katanya, Senin (3/12/2012).
“Kalau memang tidak setuju mekanisme yang ada, bilang dari awal, bukan sekarang,” tegas Rusli Yusuf.
Dikatakan Rusli Yusuf, perdebatan terkait dengan pelaksanaan pemira, sudah terjadi setiap tahunnya. “Persoalan ini sudah terjadi tiap tahun. Saya sepakat untuk mereformasikan masalah Pemira Unsyiah dengan melibatkan BEM fakultas dalam sidang umum, tapi tuntutan ini hanya bisa direalisasikan enam bulan ke depan,” jelas Rusli Yusuf.
Menurut Rusli Yusuf, pelaksanaan pemira kali ini sudah sesuai dengan mekanisme yang ada dan sudah memenuhi aturan yang telah ditetapkan.
Ia berharap, Pemira Unsyiah 2012 ini, dapat berjalan lancar dengan mengengunakan pikiran, hati, dan tidak dengan emosi. “Siapapun yang menjadi presiden mahasiswa, tidak menjadi persoalan bagi saya,” tutup Rusli Yusuf.
Pernyataan sikap BEM dan DPM seluruh fakultas di lingkungan Unsyiah baca: BEM dan DPM se-Unsyiah Tolak Hasil Sidang Umum MPM.[]
