Beranda Headline PMI Unsyiah Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana Se-Asean

PMI Unsyiah Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana Se-Asean

BERBAGI

Banda Aceh- Dalam rangka memperingati enam tahun tsunami, unit kegiatan mahasiswa korp sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Univesitas syiah Kuala mengadakan pelatihan penanggulangan resiko bencana se Asia Tenggara. Mengambil tajuk “ASEAN Youth Combined For Disaster Response Exercise”, acara ini akan berlangsung selama seminggu penuh, terhitung dari tanggal 27 November sampai dengan 3 Desember 2010.

Ketua panitia, Tio Muger Stiawan, yang ditemui di sela-sela pembukaan acara di hotel Hermes Palace, kepada DETaKmengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dan mempererat tali silaturrahmi antar relawan yang bernaung di bawah panji palang merah untuk tingkat Indonesia dan Asia Tenggara. Lebih lanjut, Tio menjelaskan pelatihan ini terbagi kedalam 3 kelompok besar.

Pertama, workshop dengan tema “forum of students for disaster risk reduction”, diselenggarakan di hotel Hermes Palace, Banda Aceh dari tanggal 27-28 November 2010. Selanjutnya, dari tanggal 29 november sampai dengan 3 Desember 2010, peserta akan di ajak untuk mengunjungi (Field Visit) beberapa situs peninggalan tsunami di Banda aceh, Sabang, dang Aceh Besar. “Untuk Banda Aceh sendiri, kita akan mengunjungi kuburan massal Ulee Lheu, PLTD Apung, dan desa Alue Daya Teungoh (desa binaan penanggulangan resiko bencana-red), kemudian di Aceh Besar, kita juga akan berkunjung ke benteng Indrapatra dan komplek perumahan budha tsuci “, ujar Tio. Terakhir, peserta juga akan di uji kelayakannya dalam agenda kegiatan simulasi pengurangan resiko bencana.

Iklan Souvenir DETaK

Dikatakan Tio, acara yang akan berlasung seminggu penuh ini akan diikuti oleh 45 peserta yang mewakili KSR PMI dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, mereka juga mengundang perwakilan palang merah dan bulan sabit merah dari beberapa Negara di Asia Tenggara. Namun, diakui Tio, sampai saat pembukaan acara, belum semua peserta berhadir. “Saat ini, kita masih menunggu kedatangan kawan-kawan peserta dari Malaysia”, ujarnya saat memberikan kata sambutan pembukaan acara

Sementara itu, beberapa peserta yang ditemui DETaK mengatakan bangga bisa menjadi bagian dari acara ini. Anton (23) misalnya, mahasiswa FKIP Biologi Universitas Islam Riau (UIR) ini mengaku merasa cukup terhormat bisa mewakili daerahnya. “Saya sangat merasa terhormat, dan sangat-sangat bangga karena jarang-jarang ada acara seperti ini”, ujarnya saat ditemui kru DETaK. Hal senada juga di ungkapkan oleh Rijal, peserta yang mewakili KSR-PMI Universitas Tgk. Chik Pante Kulu, Aceh Besar ini juga mengaku cukup senang mengikuti acara untuk level Asean. “Acara ini luar biasa karena mungkin ini pertama kali se-Asean”, ungkapnya. (Taufit)