Beranda Headline “Perempuan Berkarya” Ajang Edukasi dan Peningkatan Wawasan Perempuan

“Perempuan Berkarya” Ajang Edukasi dan Peningkatan Wawasan Perempuan

BERBAGI
Talkshow dalam rangkaian kegiatan Perempuan Berkarya. AAC Dayan Dawood. 14/12/17 (Riska Iwantoni | DETaK)

Darussalam – Suara Hati Perempuan Foundation menyelenggarakan kegiatan “Perempuan Berkarya” bertema “Perempuan, Inspirasi dan Karya” yang mencapai total pendaftar sebanyak 2500 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Kamis 14 Desember 2017.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan wawasan, perbaikan kualitas hidup serta peningkatan peranan perempuan dalam segala aspek kehidupan sekaligus menjadi ajang edukasi untuk bersama-sama menjauhkan kekerasan dalam bentuk apapun.

Nova Eliza “ketua panitia sekaligus pendiri Suara Hati Perempuan Foundation mengatakan bahwa ini merupakan suatu projek nasional berkesinambungan dari Suara Hati Perempuan Foundation yang melibatkan perempuan dari berbagai profesi serta akademisi.

Iklan Souvenir DETaK

“perempuan berkarya ini adalah projek nasional dari Suara Hati Perempuan Foundation guna mengusung konten kearifan lokal, budaya, ekonomi mandiri dan pemanfaatan teknologi” jelasnya.

Darusman, Pembantu Rektor IV Unsyiah menyambut baik acara tersebut dan berharap akan adanya dampak baik yang dihasilkan setelah kegiatan ini terlaksana. Terutama bagi perempuan Aceh.

Kegiatan ini dibuka oleh Darwati A. Gani selaku ketua penggerak PKK Aceh sekaligus istri Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. Pada kesempatan tersebut Darwati menyatakan bahwa kondisi Aceh kini telah terjadi degradasi peran perempuan dalam berbagai bidang dibandingkan masa kesultanan dulu. Salah satu barometernya adalah minimnya keterlibatan perempuan sebagai anggota parlemen. Ia juga menghimbau akan perlunya memberikan perlindungan khusus untuk perempuan di daerah Aceh.

“Perempuan Aceh kurang berperan karena faktor kesenjangan gender. Perempuan Aceh perlu perlindungan” tegasnya.

Argumen tersebut diperkuat oleh Darwanis, akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah, sekaligus sebagai salah satu pemateri pada talkshow bertema “Perempuan, Kreativitas dan Ekonomi Mandiri” pada acara tersebut. Menurutnya, perempuan Aceh mempunyai potensi mandiri, ekonomi yang bagus, hanya saja belum ada kesempatan. Hal tersebut disebabkan masih adanya pandangan patriarki terhadap perempuan. Sehingga akses, kontrol dan partisipasi perempuan tidak sama dengan laki-laki yang seharusnya bisa saja sama.

“perempuan kurang pede, bahwa kita bisa juga kayak lelaki. Harusnya kita bisa pede, update skill. Itu perlu support juga dari keluarga” tutupnya.

Rangkaian acara ini menyuguhkan talkshow, dengan pablik figur Zee Zee Shahab, Marsya Gusman selaku Miss Internet Indonesia 2017, Sarah Spronk perwakilan kedutaan Belanda yang fokus dengan Isu-isu perempuan, Jamalul Izza ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), CEO bahaso.com tyofan Ari, Yuniyanti Chuzaifah wakil ketua Komisi Nasional Perempuan, aktivis perempuan Aceh sekaligus dosen Unsyiah Suraiya Kamaruzzaman, Ayu Harmas desainer muda perempuan Aceh serta Darwanis pembina Pusat Studi gender dan dosen FEB Unsyiah.

Selain itu, terdapat berbagai komunitas yang ikut meriahkan acara dengan standnya seperti pameran foto, serta pameran kerajinan tangan UMKM aceh. []

Editor: Dinda Triani