Beranda Headline Negri Tapioka (tanah pijakan orang kaya)

Negri Tapioka (tanah pijakan orang kaya)

BERBAGI

Oleh Raudhatul Fitri

tapioka
Ilustrasi (Sumber: Google)

ketika garudaku menghempaskan sayapnya

ia terbang tinggi meninggalkan tanah ibu pertiwi

Iklan Souvenir DETaK

bersisalah jejak-jejaknya yang mulai berdusta

menghalangi tegaknya kibaran sang saka

negeriku indah, negeri tapioka

negeriku tanah pijakan orang kaya

yang malang hanya melata, dan ditindas semakin tak berdaya

melawan dengan air mata, tanpa senjata, dan dijadikan tersangka

mereka wajah-wajah tak berdosa, hilang ditelan sejarah negara.

kemudian garudaku kembali terbang ke sudut yang berbeda

menyaksikan si tua bangka mengais sisa-sisa

anak-anak negeriku busung lapar, anak negeriku gelandangan, anak negeriku preman pasar,

anak negeriku menangis dalam gendongan, kedinginan di tengah malam.

negeriku negri tapioka, yang kaya kian kaya bebas berpijak bahkan menginjak benderaku tercinta.

haruskahku alpa pada kenyataan yang ada, dimana wanita terlantar tanpa suami, dimana janda-janda tua meniup bara tungku api

haruskah pemuda-pemudaku menjadi gila karena tak dapat kerja.

haruskan gadis-gadis desa menjadi PSK di kota-kota, menjadi wajah-wajah hina dimata mereka orang kaya.

padahal  uang mereka juga mengalir ke sana. oh,..

nageriku negri tapioka, sepertinya darah pejuangku mulai dihina

diabaikan di negara juangnya

garudaku kembalilah terbang, saksikanlah di sana!

si gendut berdasi berfoya-foya, bercinta dengan wanita-wanita muda.

oh,… disana istri-istri mereka belanja, dengan uang negara. sedangkan di sudut sana si tua bangka pergi menghadap tuhan yang maha esa, menghembuskan nafas terakhirnya dalam kesedihan yang nyata.

inilah anehnya negri tapioka

hanya untuk mereka yang kaya raya, dengan uang rakyat

dusta! negeri tapioka!

Penulis bernama lengkap Raudhatul Fitri, sekarang menempuh pendidikan di FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala. 

Editor: M Fajarli Iqbal