Beranda Headline Mendunia Dengan Tidak Mengadaikan Iman, Tema Seminar Himabio

Mendunia Dengan Tidak Mengadaikan Iman, Tema Seminar Himabio

BERBAGI
Logo HIMABIO

Riyanti Herlita [AM]| DETaK

Logo HIMABIO
Logo Himabio Unsyiah (Sumber: Google Gambar)

Darussalam – Memperingati 1 Muharram 1436 H, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (Himabio) Unsyiah mengadakan BIS (Biology Islamic Study) yang berlangsung di Aula  Perpustakaan Unsyiah, Senin, 27 Oktober 2014.

Acara yang dimulai pada pukul 14.00 WIB dibuka langsung oleh Samingan, Ketua Prodi Pendidikan Biologi. Dengan mengusung tema “Mendunia Dengan Tidak Mengadaikan Iman”, di isi oleh inspirator dari Himabio, Wardiah (Alumni Australia), Isratul Izzah (Mahasiswi Exchange Program ke Jepang), Mimie Saputri (Alumni Perancis).

Iklan Souvenir DETaK

Setiap inspirator menyampaikan pengalaman mereka menjaga ‘aqidah keislaman semenjak diluar negeri.

“Lingkungan disana tidak melarang kita sembahyang atau segala aturan yang berhubungan dengan agama Islam, tapi tanpa sadar kita dapat terdoktrin oleh ajakan mereka”, jelas Wardiah, saat menyampaikan materi.

Dikatakan Isratul, landasan memulai bepergian ke luar negeri seharusnya dibarengi dengan niat,  dan juga mempunyai teman seiman.

Going abroad, why not?, yang utama landaskan niat kita, sebenarnya apa tujuan pergi ke luar negeri itu. Harusnya juga kita bisa mempunyai teman yang seiman, agar tidak merasa kesepian dan ada yang saling mengingatkan,” rincinya.

Selain itu, Mimie menuturkan pengalamannya selamanya di Perancis, jika beda halnya dengan Australia dan Jepang yang belum terlalu memberi ketegasan terhadap agama untuk memperbolehkan beribadah dimana saja, di Perancis tidak tersedianya Pray room jika bukan di tempat ibadah khususnya. Disana akan dikenakan hukuman jika beribadah sembarangan.

“Memang, disana kalo untuk di sekolah tidak boleh berjilbab. Tapi, kalo di universitasnya bisa. Itu dulu karena pernah terjadi peperangan antara Islam dengan Khatolik yang mengakibatkan kesengsaraan umum, makanya tidak diperbolehkan. Bahkan disana, dominan yang ada dipenjara Perancis, hampir 50% itu islam,” kenang inspirator alumni Perancis tersebut.[]

Editor: Riska Iwantoni