Siaran Pers | DETaK
Darussalam- Tim Mapala Leuser Unsyiah mengklarifikasikan kembali insiden yang terjadi pada Jumat, 1 Februri 2013 lalu, sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, dalam standar operasi pelaksanaan ekspedisi Krueng Tripa, dalam insiden tersebut tidak ada yang diluar kendali dari Tim Mapala Leuser atau dinyatakan bahaya.
Hal tersebut dinyatakan oleh Penanggung Jawab Sementara (PJS) Mapala Leuser Unsyiah, Rudianto. menurut siaran pers yang diterima detakusk.com, Selasa (5/2/2013), ia meluruskan berita tentang kesimpangsiuran jumlah survivor yang muncul dalam pemberitaan hilangnya 12 orang tim pengarungan ekspedisi arung jeram Mapala Leuser Unsyiah.
“Alhamdulillah 12 orang tersebut telah berkumpul dengan tim lainnya dalam keadaan sehat walafiat pada hari Sabtu, 24 Februari 2013 pukul 20:00 Wib, ” kata Rudianto.
Rudianto mengatakan, 12 orang tersebut bukanlah hilang melainkan terjadi miss komunikasi antara tim utama (Mapala Leuser) dan tim pendukung (TV One). “Disamping itu, perlu juga kami sampaikan bahwasanya ekspedisi itu adalah ekspedisi yang dilaksanakan oleh Mapala Leuser Unsyiah. Keterlibatan TV One dalam ekspedisi ini murni dalam hal peliputan,” katanya lagi.
Selain itu, Rudianto juga ingin meluruskan pemberitaan media terkait keterlibatan beberapa organisasi Mapala Leuser tidak mendapat konfirmasi atas keterlibatan beberapa organisasi, seperti Arus Liar ataupun Rapid Plus Medan.
“Jika memang ada keterlibatan unsur-unsur lain dalam ekspedisi ini, itu tidak dikoordinasikan kepada Mapala Leuser Unsyiah,” sebut Rudianto.[]
