Anggita Rezki Amelia | DETaK
Darussalam- Mahasiswa program doktor asal Universitas Laiden Belanda, Annemarie Samuels memberi kuliah umum terkait disertasi program doktornya tentang membentuk kembali kehidupan sehari-hari masyarakat pasca-tsunami di Banda Aceh. Anne melakukan penelitian untuk disertasinya di Aceh sejak Oktober 2007.
Ia berbagi kisahnya dengan mewawancarai warga sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar terkait duka mereka ketika musibah tsunami silam. “Metode penelitian ini menggunakan metode etnografi,” kata Anne di sela-sela kuliah umum di ruang Aula FISIP Unsyiah, Rabu (20/02/2013).
Salah satu Tujuan penelitian disertasinya yakni untuk mengetahui langkah korban tsunami yang selamat untuk memulihkan keadaan menjadi seperti semula. “Yaitu memulihkan kembali kehidupan setelah tsunami,” katanya, menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini berkaitan dengan proses mengingat, melupakan, dan memperbaharui kisah tsunami yang masih membekas di benak masyarakat Aceh.
Disertasinya membicarakan langkah-langkah individu ketika bencana datang, menginformasikan dan diinformasikan oleh konteks sosial, budaya, sejarah, sehingga menunjukkan pentingnya kreativitas Islam dalam proses-proses tersebut . Selain itu, ia juga berkisah tentang perilaku masyarakat Aceh yang mengenang peristiwa tsunami dengan berdoa dan melakukan tradisi kenduri.
Annemarie Samuels telah menyelesaikan S2 nya di Fakultas Antropologi Budaya dan Sosiologi Pembangunan Universitas Leiden tahun 2006. Ia menyelesaikan tesis magisternya di Yogyakarta.[]