Riska Iwantoni | DETaK
Banda Aceh – Puluhan mahasiswa yang berhimpun dalam Gerakan Aceh Bangkit (GAB) oleh BEM Unsyiah memberikan rapor merah terhadap pemerintahan Zikir dalam aksi demo di Kantor Gubernur Aceh, Selasa, 9 Juni 2015.
Mahasiswa menilai selama tiga tahun berjalan yaitu genap tiga tahun sejak dilantik pada Juni 2013, kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh belum merealisasikan visi misi dan janji-janji yag terlontar saat berkampanye.
“Pasca pelantikan, mereka bukan lagi milik sekelompok masyarakat atau golongan, tetapi milik rakyat Aceh, visinya harus dapat mengayomi seluruh Rakyat Aceh, Bukan sebaliknya.” Tegas Muhammad Hamzah, Ketua BEM Unsyiah.
Dalam aksinya, mahasiswa yang mambawa spanduk bertuliskan tuntutan untuk mendesak realisasi janji Zikir, meminta agar pemerintah Aceh bisa memberikan keadilan, kesejahteraan dan pembangunan untuk masyarakat Aceh. Karena mereka menilai dari 21 janji itu, pemerintahan Zikir belum mampu mewujudkan Pemerintah Aceh yang bermartabat, amanah dan bebas dari korupsi. Selain itu, pemerintah Zikir juga dinilai belum sepenuhnya mengimplementasikan dan menyelesaikan turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan MoU Helsinki.
Berangkat dari hal itu, pemerintahan Zikir dinilai belum mampu meningkatkan kesejahteraan, mengentaskan kemiskinan dan menepati janji-janji politiknya saat berkampanye.
Mahasiswa menuntut agar Pemerintah Aceh untuk lebih berpihak dan memperjuangkan hak rakyat dan tidak mengedepankan kepentingan kelompok serta meminta Pemerintah Aceh komit menjaga perdamaian dan keamanan serta menuntut alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh yang pro-rakyat. Pemerintah Aceh juga diminta untuk mempercepat realisasi ABPA demi pembangunan dan kemajuan Aceh.
Aksi ini juga sebagai bentuk pengawalan dan peringatan (rapor merah) mahasiswa terhadap kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (Zikir) yang sudah genap berusia tiga tahun.[]
Editor: Riyanti Herlita