Beranda Headline Ini Perasaan Penulis Terbaik di Pelatihan Jurnalistik Harian Rakyat Aceh

Ini Perasaan Penulis Terbaik di Pelatihan Jurnalistik Harian Rakyat Aceh

BERBAGI

Murti Ali Lingga | DETaK

Riyanti Herlita, penulis terbaik pada pelatihan jurnalistik Harian Rakyat Aceh dengan Bedan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah. (Dok. DETaK)

Darussalam – Riyanti Herlita keluar sebagai penulis terbaik pada pelatihan jurnalistik yang diadakan Harian Rakyat Aceh dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah beberapa minggu lalu.

“Allah maha mengetahui apa yang hambanya butuhkan, bukan apa yang hambanya inginkan. Dengan hasil ini saya bersyukur, saya mengucapkan terimaksih kepada allah, karena telah memberikan saya kesempatan.  Saya juga berterimakasih kepada semua orang yang telah mengirim do’a, terutama buat orang tua, UKM Pers DETaK Unsyiah, FKIP Unsyiah dan kawan-kawan yang lain,” katanya Senin siang, 17 November 2014.

Iklan Souvenir DETaK

Ia keluar sebagai pemenang, setelah melewati proses seleksi dan penilaian Redaktur Pelaksana (Redpel) Harian Rakyat Aceh, Amru Lubis.

“Memotivasi terjun ke dunia jurnlistik sebnarnya ga ada. Bahkan saya sempat menghindari yang namanya mengarang atau membuat tulisan. Ini alasan mengapa saya milih layouter ketika masuk ke UKM Pers DETaK Unsyiah. Karena saya belum bisa menulis,” jelasnya ketika ditanya motivasi terjun ke dunia jurnalistik.

Dengan hasil ini, Ia mendapatkan penghargaan dan hadian dari Pimpinan Redaksi Harian Rakyat Aceh. Sesuai dengan janji Harian Rakyat Aceh kepada BEM Unsyiah, maka Riyanti akan menjadi wartawan magang di Media Nasional tersebut. Namun, setelah berkonsultasi dengan orang tuanya, perempuan yang juga anggota UKM Pers DETaK Unsyiah ini tidak mengambil kempatan tersebut, Ia ingin fokus dengan kuliahnya.

“Ini jadi pilihan yang berat, tapi kaluar satu pekerjaan pasti lebih sempurna, dibandingkan banyak pekerjaan.” Ujarnya.

Dengan prestasi yang raihnya, Ia berharapa teman-teman seperjuangannya juga menyusul. “ Im waiting for your work to publish in media,” imbuhnya.[]

Editor: Riska Iwantoni