Riska Iwantoni | DETaK
Banda Aceh – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia gelar pelatihan dan pembentukan gerakan budaya menulis bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang berlangsung dua hari di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh, sejak Kamis, 26 Juni sampai Jumat, 27 Juni 2014.
Pelatihan yang di ikuti oleh empat Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Aceh, diantaranya Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, dan Politeknik Negeri Lhokseumawe yang masing-masing terdiri dari enam peserta delegasi.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membentuk komunitas penulis di masing-masing kampus yang ada di Aceh.
“Ini adalah salah satu pembentukan gerakan budaya menulis bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,” kata Dyah Sasmitoningrum, mewakili Qamaruddin SF, staf khusus Mendikbud bidang kebudayaan dalam kata sambutannya.
Sambung Dyah, gerakan budaya menulis ini bertujuan untuk membekali keterampilan menulis bagi peserta, dengan harapan bisa memberi pancingan dari peserta yang telah mengikuti pelatihan, sehingga ilmu yang didapat nantinya bisa tersampaikan kepada mahasiswa dalam lingkungan Universitas.
Dikatakannya, sejauh ini sudah ada tiga titik daerah komunitas penulis yaitu Jakarta, Makasar, dan Aceh. Kedepannya, direncanakan akan membentuk komunitas di Surabaya dan Semarang yang akan membentuk suatu jaringan komunitas mahasiswa Bidikmisi yang berkeinginan menyalurkan minat dan hobinya dalam menulis.
Pelatihan diisi oleh narasumber Muhammad Husnil, pengarang, penyunting dan penulis buku “Melunasi Janji Kemerdekaan”. Anton Kurnia, penulis cerpenis, esais, dan penerjemah, serta Redaktur media massa Serambi Indonesia, Azhari Aiyub.
Sementara itu, untuk membangun komunitas penulis Bidikmisi di Aceh nantinya, Aditya Fitrianto Mahasiswa Unsyiah terpilih sebagai ketua koordinator wilayah dan Asriatun dari Unimal sebagai wakil ketua untuk mempermudah dalam menjalankan komunitas khususnya di Aceh.[]
Editor : Riska Iwantoni