Beranda Headline Kedatangan Presiden Disambut Unjuk Rasa

Kedatangan Presiden Disambut Unjuk Rasa

BERBAGI

Banda Aceh- Kedatangan Presiden Republik Indonesi Susilo Bambang Yudhoyono disambut unjuk rasa oleh mahasiswa Senin (29/11). Unjuk rasa tersebut terjadi dibeberapa titik, salah satunya di Simpang Mesra,dari pantauan Crew DETaK di lapangan mahasiswa sudah berkumpul sejak pukul 10.00 wib. meskipun hujan mengguyur, mahasiswa tidak patah semangat untuk menunggu kedatangan SBY.

Dalam orasi yang mengatasnamakan Front Mahasiswa-Rakyat Aceh Peduli Perdamaian (FMRA-PP) terdapat tiga poin besar, antara lain mahasiswa meminta pembebasan Tapol dan Napol Aceh,mencabut Keppres no 33 tahun 1998 tentang pengelolaan hutan lindung karena bertentangan dengan pasal 150 dan 262 Undang-Undang Pemerintaha Aceh (UUPA), dan ketegasan presiden agar tidak menjual industri milik pemerintah (BUMN) seperti PT.AAF dan KKA di Aceh Utara kepada investor asing.

Unjuk rasa yang berlangsung di jalan T. Nyak Arif (simpang mesra) mulai ricuh ketika polisi membubarkan mahasiswa secara paksa sehingga mahasiswa bergerak mundur kurang lebih 200 meter dari lokasi unjuk rasa pertama. Aksi lempar dan penangkapan mahasiswa mewarnai demontrasi yang berlangsung dalam guyuran hujan.

Iklan Souvenir DETaK

Di lokasi lain, puluhan murid SD di dampingi para guru menunggu kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam guyuran hujan deras, hal tersebut tidak menyurutkan niat murid SD untuk melihat langsung rombongan presiden melintasi jalan tersebut.

Dalam unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa mebuat jalan simpang mesra sampai depan SPBU lamnyong diblokir beberapa jam hal tersebut menimbulkan kemacetan panjang, sebut saja aris penguna jalan yang sering melintasi jalan T.Nyak Arif kesal melihat tingkah mahasiswa yang memblokir jalan dengan seenaknya akibatnya harus mencari jalan putar dan menempuh jarak yang lebih jauh dari jarak yang biasanya.

Kericuhan baru berakhir ketika mahasiswa dan aparat keamanan bernegoisasi selama satu jam dengan kesepakatan “kami akan bubar kalau teman kami dibebaskan, jadi segera lepaskan teman kami” ujar Safruddin kepada Dir. Intelkam Polda Aceh, Kombes Pol Bambang Soetjahyo Msi yang terjun langsung ke lapangan.(Reja)